Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga kini masih kesulitan dan kewalahan mencari calon peserta dan calon lokasi (CPCL) untuk pengembangan tanaman jagung di lahan seluas 2.500 hektare milik petani di daerah ini.
“Bagaimana kami tidak kesulitan mencari lahan ini kalau lahan untuk pengembangan tanaman jagung juga lahan tanaman padi. Kalau lahan tersebut ditanami padi maka lahan untuk tanaman jagung menjadi berkurang” kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Minggu.
Kabupaten Mukomuko tahun ini kembali mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pengembangan tanaman jagung di lahan seluas 2.500 hektare milik petani di daerah ini.
Luas lahan pengembangan tanaman jagung pada tahun ini meningkat dibandingkan luas lahan untuk pengembangan tanaman jagung pada tahun sebelumnya, yakni seluas 1.000 hektare.
Ia menyatakan, karena mayoritas lahan tanaman jagung milik petani di daerah ini merupakan lahan untuk tanaman padi maka lahan untuk pengembangan jagung tahun ini berkurang apabila lahan ditanami padi.
Ia mengatakan, instansinya hingga kini baru mendapatkan CPCL lahan untuk pengembangan tanaman jagung di lahan seluas 500 hektare di daerah ini.
Padahal, katanya, waktu untuk melakukan pendataan calon peserta dan calon lokasi lahan pengembangan tanaman jagung di lahan seluas 2.5000 hektare milik petani di daerah ini telah berakhir pada akhir bulan Januari 2019.
Beruntung pemerintah pusat dan provinsi setempat masih memberikan waktu bagi instansi ini untuk melakukan pendataan CPCL lahan untuk pengembangan tanaman jagung di lahan seluas ribuan hektare tersebut.
“Kami masih diberikan waktu untuk melakukan pendataan CPCL lahan untuk pengemgangan tanaman jagung di daerah inui,” ujarnya.
Distan Mukomuko kesulitan cari lahan pengembangan jagung
Minggu, 10 Maret 2019 14:29 WIB 1627