Bengkulu (ANTARA) - Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah mengoptimalkan penagihan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019.
Plt Kepala BPKD Rejang Lebong Zulkarnain melalui Kabid Penagihan dan Pendapatan, Hari Mulyawan di Rejang Lebong, Senin, mengatakan saat ini realisasi data penerimaan PAD setempat baru mencapai Rp16,2 miliar dari target sebesar Rp99 miliar atau berkisar 16,42 persen.
"Jumlah target PAD ini baru sementara, jumlahnya akan terus bertambah. Untuk itu kami meminta masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pengumpul agar mengoptimalkan penagihan pada bidang masing-masing," ujarnya.
Penerimaan PAD Rejang Lebong tersebut kata dia, antara lain laporan dari 12 dari 14 OPD Pengelola antara lain Sekretariat Pemkab Rejang Lebong sebesar Rp24,6 juta dari target sebesar Rp112,6 juta atau 21,85 persen. Kemudian BPKD sebesar Rp5,5 miliar dari target Rp42,8 miliar atau 12,94 persen.
Selanjutnya, dinas kesehatan baru terealisasi Rp2,2 miliar dari Rp7,2 miliar (30,67 persen). RSUD Curup Rp7,4 miliar dari target Rp44 miliar atau 17,01 persen. Puskesmas Curup sebesar Rp369,2 juta dari target Rp1,3 miliar (27,40 persen). Puskesmas Perumnas sebesar Rp202,7 juta dari target Rp812, 1 juta atau 24,97 persen.
Dinas PUPR baru terealisasi Rp89,7 juta dari target Rp483,1 juta atau 18,57 persen. Dinas Perhubungan Rp109,3 juta dari target Rp647,4 juta atau 16,90 persen. DLH Rp43,6 juta dari target Rp322,2 juta atau 13,56 persen. Dinas Pariwisata Rp127,3 juta dari target Rp689 juta (18,48 persen).
Dinas Pertanian dan Perikanan Rp11,1 juta dari target Rp190,6 juta (5,85 persen). Dispora Rp5,8 juta dari target Rp111,9 juta atau 5,18 persen. Sedangkan untuk Dinas Kominfo dan Disperindagkop dan UKM masih nol persen.
Untuk mengoptimalkan penerimaan PAD pihaknya setelah Idul Fitri nanti akan melakukan penertiban pemasangan reklame di daerah itu dalam rangka mengoptimalkan penerimaan pajak sektor reklame yang ditargetkan sebesar Rp250 juta, di mana saat ini baru terealisasi Rp43,2 juta atau 17,28 persen.