Jakarta (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta akan memanggil Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman guna menanyakan pembongkaran instalasi seni bambu "Getah-Getih" yang ongkos pemasangan serta pembuatannya menelan biaya Rp550 juta.
Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan pemanggilan itu dibuat guna memastikan tidak ada kerugian yang dibebankan ke masyarakat terkait pembongkaran itu.
Baca juga: Bambu "Getah-Getih" Bundaran HI dibongkar, ini alasannya
"Ya, dalam waktu dekat ini akan kami panggil. (Selain potensi kerugian, red) akan ditanya juga sumber dananya," kata Pandapotan.
Sekretaris Komisi D itu mengatakan masyarakat perlu mendapat penjelasan dari pemerintah karena biaya yang digelontorkan untuk pembangunan dan pemasangan karya seni buatan Joko Avianto itu tidak murah.
"Anggaran itu urusan yang sensitif," tambahnya.
Puluhan petugas dari Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta membongkar seni instalasi bambu "Getah-Getih" di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, pada Rabu malam hingga Kamis dini hari.
Pembongkaran itu dilakukan karena material bambu dinilai mulai lapuk sehingga berpotensi membahayakan warga yang kerap berfoto di bawahnya.
Sisa bambu yang dipotong secara manual itu selanjutnya dibuang ke tempat penampungan sampah KS Tubun di Jakarta Pusat dan Srengseng di Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasang karya seni instalasi "Getah-Getih" di seberang Patung Selamat Datang pada medio Agustus 2018, bertepatan dengan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta.
Karya seni bambu "Getah-Getih" habiskan dana Rp550 juta, DPRD panggil dinas terkait
Kamis, 18 Juli 2019 14:28 WIB 6843