Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Pengamat Politik dari Universitas Bengkulu Lamhir Syam Sinaga mengatakan partai politik harus mewaspadai politikus yang berpindah-pindah atau sering disebut dengan istilah "kutu loncat" karena cenderung merugikan partai.
"Menjelang pemilihan umum legislatif 2014, partai politik agar mewaspadai politisi kutu loncat karena biasanya hanya ingin bersenang-senang di partai, tidak ingin susah payah membangun partai," katanya di Bengkulu.
Ia mengatakan terdapat tiga kriteria yang disebut kader partai yakni kader yang sebenar-benarnya kader, yang berjuang untuk partai dan mengikuti tahapan suka duka membangun partai.
Selanjutnya kader variabel atau kader pendukung yang berasal dari eksternal partai tapi memberikan kontribusi untuk kemajuan partai politik.
"Sedangkan kader kutu loncat adalah kader yang hanya bersenang-senang di partai politik, mencari-cari proyek untuk melanjutkan hidupnya," kata Lamhir.
Tentang pembukaan pendaftaran calon legislatif yang dilakukan oleh partai politik, Lamhir menilai hal itu merupakan kegagalan partai dalam membina kadernya yang akan dicalonkan pada pemilu legislatif 2014.
Hasil pengamatannya, banyak partai politik peserta Pemilu 2014, membuka pendaftaran untuk calon legislatif yang akan dijaring dan diseleksi dari masyarakat umum.
Menurutnya, meski pembukaan pendaftaran tersebut diamanatkan dalam undang-undang politik, namun seharusnya persyaratan calon yang dijaring jelas dan tegas.
"Sebagian besar syarat yang ditetapkan tidak jelas dan tegas, sangat umum," katanya.
Menurut Lamhir, pendidikan politik yang seharusnya menjadi tugas utama partai politik menjadi landasan untuk mempersiapkan kader yang akan diusung menjadi caleg.
"Seharusnya partai sudah menyiapkan kader yang akan diusung karena waktu lima tahun lebih dari cukup untuk menyiapkan kader dengan matang untuk diusung menjadi calon legislatif," tambahnya.
Sejumlah pengurus partai tingkat provinsi di Bengkulu membuka pendaftaran calon legislatif antara lain Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Gerindra dan Partai Nasional Demokrat. (rni)
Waspadai politisi "kutu loncat"
Jumat, 1 Februari 2013 14:02 WIB 1234
Lamhir menilai hal itu merupakan kegagalan partai dalam membina kadernya yang akan dicalonkan pada pemilu legislatif 2014....."