Bengkulu (ANTARA) - Perbaikan besar-besaran di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu terus menunjukkan progres positif, di mana hingga November 2025 Pelindo Regional 2 Bengkulu telah berhasil menutup 450 meter dari total 1,1 kilometer dinding dermaga yang jebol akibat abrasi dan penumpukan sedimen.
“Intinya, kami ingin mengembalikan kondisi pelabuhan seperti tahun 1985. Pekerjaan ini tidak mudah, butuh kolaborasi dan dukungan semua pihak,” ujar General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, Dimas Rizky Kusumayadi, di Bengkulu, Selasa.
Menurut dia, normalisasi garis pantai yang berfungsi sebagai dinding dermaga menjadi prioritas utama.
Upaya penutupan dinding dermaga dilakukan dengan memanfaatkan pasir hasil pengerukan alur pelabuhan, yang sebelumnya sempat tertutup total pada April 2025. Sejak Mei 2025, Pelindo menjalankan instruksi Presiden melalui Inpres Nomor 12 Tahun 2025, dan merampungkan pengerukan tahap pertama dan kedua.
Hasilnya, alur pelabuhan yang semula berada di kedalaman plus 7 meter, kini telah dinormalisasi hingga minus 6,5 meter pada tahap dua yang selesai 28 November 2025.
Kepala KSOP Kelas III Bengkulu, Petrus Christianto Martubongs, memastikan pihaknya terus mengawasi kemajuan pengerukan dan penutupan dinding dermaga yang jebol.
“Saat ini Pelindo sudah menormalisasi lebar 60 meter sepanjang 450 meter dari 1,1 kilometer area yang jebol. Tanggul menggunakan sandbag agar sedimen tidak masuk kembali ke kolam dermaga,” katanya.
Ia mengatakan sistem tanggul dibuat dengan menumpuk sandbag membentuk garis dinding dermaga. Dengan begitu, pasir hasil pengerukan bisa diarahkan tepat ke bagian pantai yang abrasi, bukan kembali ke kolam pelabuhan.
Namun volume pasir hasil pengerukan tahap pertama dan kedua belum mencukupi untuk menutup seluruh kerusakan. Karena itu, Pelindo mengajukan perluasan area pengerukan serta penambahan izin volume keruk menjadi 2,4 juta meter kubik.
Langkah ini diperlukan untuk menutup sisa 800–900 meter dinding yang belum tertangani.
“Pengerukan tidak hanya dari alur, tetapi juga dari area sandtrap yang kini tertutup dan berubah menjadi pulau kecil. Pulau itu harus dikeruk kembali agar fungsinya pulih, dan pasirnya digunakan untuk menutup dinding dermaga,” kata Christianto.
Ia mengatakan, izin penambahan volume keruk telah dikantongi Pelindo dan saat ini pihaknya hanya menunggu proses perpanjangan izin pengerukan. KSOP memastikan seluruh agenda perbaikan--mulai dari pengerukan alur, penutupan dinding dermaga, hingga revitalisasi--sesuai Inpres 12/2025, masih berada di jalur yang tepat, dan ditargetkan rampung pada akhir 2025.
