Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sekitar 10 hektare hingga 12 hektare tanaman jagung berumur dua hingga tiga minggu yang terserang ulat grayak, namun tanaman yang terserang ulat tersebut tidak sampai mengalami gagal panen atau puso.
“Hasil identifikasi, tanaman jagung milik dua kelompok tani wilayah ini terserang ulat grayak. Lahan tanaman jagung setiap kelompok tani yang terserang ulat ini seluas berkisar lima hingga enam hektare, tetapi tanaman yang terserang masih bisa sembuh,” kata Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Hortukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wal Asri di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu setelah melakukan identifikasi untuk memastikan jenis hama yang menyerang tanaman jagung dan luas tanaman jagung yang terserang hama tersebut.
Petugas Dinas Pertanian setempat melakukan identifikasi guna menindaklanjuti laporan terkait tanaman jagung milik dua kelompok tani Pematang Gedang dan Pulau Mayit Desa Lubuk Sanai yang terserang hama dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah tersebut.
Ia menyebutkan, seluas lima hingga enam hektare tanaman jagung milik masing-masing kelompok tani dari dua kelompok tani di daerah ini terserang ulat grayak dalam minggu ini.
“Seluas 30 hektare lahan tanaman jagung milik dua kelompok tani ini, seluas sekitar 10 hingga 12 hektare tanaman jagung milik dua kelompok tani yang terserang ulat grayak,” ujarnya.
Masyarakat petani yang tergabung dalam dua kelompok tani ini sejak beberapa hari ini sudah melakukan penyemprotan insektisida secara swadaya, namun bisa mengendalikan ulat grayak yang menyerang tanaman jagung ini.
Selanjutnya dua kelompok tani ini mengusulkan bantuan insektisida kepada Dinas Pertanian setempat. Dinas Pertanian berencana memberikan bantuan insektisida untuk menanggulangi hama yang menyerang tanaman jagung milik dua kelompok tani ini pada minggu depan.***3***
Belasan hektare lahan jagung terserang ulat grayak
Kamis, 9 April 2020 20:53 WIB 1835