Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi tujuan Pembangunan Milenium, MDGs sebuah paradigma pembangunan global. Pembangunan Milenium 2015 di Provinsi Bengkulu masih terhadang oleh tingkat kemiskinan masyarakat di Bengkulu masih pada angka 17,51 persen.
Upaya mencapai target MDGs 2015 masih dihadapkan dengan masalah kemiskinan. "Per september 2012 kemiskinan sebesar 17,51 persen," kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah pada Rakerda KKB di Bengkulu baru ini.
Permasalahan lain dalam mencapai target MDGs, dampak dari kemiskinan akan mempengaruhi tarap pendidikan. Rata-rata lama sekolah 11,03 tahun dengan angka partisipasi murni tingkat SLTA pada 2012 sebesar 49,91 persen, dibandingkan September 2011 naik 0,15 persen.
Sementara perkara yang menghambat target pembangunan global itu juga sektor kesehatan, dimana angka kematian bayi dan ibu cukup tinggi, keberhasilan dalam menekan angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator MDGs.
Kendati keberhasilan dalam menekan kelahiran telah diraih namun belum mendukung peningkatan kesehatan ibu dan bayi. Sehingga terlihat angka kematian ibu dan bayi di bawah umur satu tahun masih berada pada angka 28/1.000 kelahiran. Dan kematian ibu masa hamil, melahirkan dan nifas 220 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut Junaidi, penyebab kematian maternal dan bayi yang lazim muncul, bukan disebabkan oleh faktor kesehatan saja kemungkinan adanya faktor lain yang cukup penting.
"Faktor tersebut dari sektor pemberdayaan perempuan yang belum optimal, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik,"
Masih adanya pandangan yang menganggap kehamilan adalah peristiwa alamiah dan menjaga ibu hamil serta calon bayi serta dalam pengaturan mempunyai anak adalah urusan ibu sehingga perlu diubah secara sosiokultural agar perempuan dapat perhatian dari keluarga dan masyarakat terutama suami.
Kaum pria dituntut harus berupaya ikut aktif dalam segala permasalahan bidang reproduksi secara lebih bertanggung jawab. Selain itu pelayanan perawatan ibu oleh sektor pemerintah, swasta, maupun masyarakat terutama peran suami secara aktif perlu ditingkatkan.
Upaya percepatan pencapaian target mdgs 2015 menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,(rs)