Bengkulu, (Antara) - Pengamat politik dari Universitas Bengkulu Lamhir Syam Sinaga menilai persaingan partai politik pada pemilu 2014 seperti layang-layang dihantam angin ribut.
"Persaingan politik di masa depan ini bagai persaingan angin ribut, seperti layang-layang yang dihantam angin, kadang baik, kadang berpisah, kita tidak bisa memastikan siapa yang akan ke luar jadi pemenang," kata dia, di Kota Bengkulu, Selasa.
Menurutnya, situasi tersebut terjadi karena sekarang orang tidak lagi memandang politik sebagai jalan pengabdian melainkan jalan untuk mendapatkan rezeki.
"Sekarang ini politik itu sudah menjadi komoditi, dan itu tidak bisa dihindari karena orang yang terpilih memang mendapatkan uang, fasilitas, dan segala macam di situ," Kata dia.
Karena politik yang dipandang sebagai komoditi maka persaingan politik yang terjadi menjadi tidak sehat.
Oleh sebab itu ia melihat orang yang maju ke kancah politik akan menggunakan segala cara agar mendapatkan tujuannya.
"Masyarakat yang memilih mereka tidak dapat apa-apa. Jadi masyarakat berpikir, daripada menunggu janji-janji yang tidak pasti mending sekarang kita minta, dan hal tersebut dimanfaatkan oleh mereka yang bersaing nantinya" kata dia.
Menurutnya, politik tidak lagi menjadi kepentingan jangka panjang, tetapi telah berubah menjadi sebuah bentuk transaksional.
"Politik telah berubah seperti orang yang berjualan, kamu jual aku beli," Lamhir menjelaskan pandangannya.
Pada saat sekarang ini, lanjutnya, paradigma politik menjadi berubah dari sebuah media pegabdian untuk kepentingan bersama menjadi sebuah bagian untuk meningkatkan status sosial, "prestise", status ekonomi.
"Keadaan ini mengakibatkan pembelajaran yang buruk untuk masyarakat tentang berpolitik, masyarakat berpandangan siapa yang ingin didukung silakan bayar dulu, hal ini disebabkan para politisi sering lupa dengan janji-janjinya sehingga masyarakat lebih memilih bentuk-bentuk politik uang seperti itu," kata dia.
Terkait persaingan partai baru maupun partai lama Lamhir menjelaskan hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi pada persaingan politik ke depan karena pandangan politik yang telah berubah dari konsep awalnya. *
Pengamat: Persaingan Politik Bagai Layangan Dihantam Angin
Selasa, 19 Maret 2013 10:54 WIB 1076
Politik telah berubah seperti orang yang berjualan, kamu jual aku beli.."