Negara (ANTARA Bengkulu) - I Wayan Puja Mertha, seorang nelayan di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali, menyelamatkan penyu langka, yang diperkirakan berumur 25 hingga 30 tahun di perairan laut setempat.
"Penyu yang ia lihat mengambang tersebut dibawanya ke darat, dan diserahkan kepada kami," kata I Wayan Anom Astika, aktivis pelestari penyu Kurma Asih, Kamis di Negara.
Menurut Astika, penyu tersebut dalam kondisi sakit sehingga mengambang di laut, dan bisa mati jika tidak diselamatkan.
Oleh Astika bersama rekan-rekannya, penyu betina ini dirawat dan berhasil diselamatkan.
"Saat dirawat, penyu sempat memuntahkan cangkang kepiting. Setelah sehat, penyu itu kami lepaskan kembali ke laut," ujar Astika.
Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Mertha, karena kepedulian nelayan tersebut terhadap penyelamatan penyu.
"Artinya masyarakat nelayan mulai sadar, untuk melestarikan penyu yang sudah langka ini," ujar Astika.
Astika mengungkapkan, beberapa kali pihaknya menerima penyu dari nelayan, baik yang karena terjerat jaring maupun terdampar.
Ia mengatakan, wilayah pesisir Kabupaten Jembrana merupakan lokasi penyu untuk bertelur.
Namun, menurut Astika, wilayah penyu untuk bertelur itu terus menyempit, selain jumlahnya terus menurun karena berbagai faktor.
"Setiap penyu dewasa bisa menghasilkan 300 butir telur. Tapi tidak semuanya menetas, sehingga kami membuat penangkaran untuk penetasan," kata Astika.
Setelah menetas, anak penyu dilepas ke laut, dan dibiarkan tumbuh menurut seleksi alam.
Menurut Astika, jumlah anak penyu yang mampu bertahan hidup hingga dewasa sangat sedikit, yaitu dari 1000 ekor anak, hanya 2 hingga 5 ekor yang mampu bertahan hingga dewasa.
"Karena itu, meskipun telurnya banyak, tapi populasi penyu sangat lambat bertambah. Kalau yang sudah sedikit ini, juga diburu dalam waktu yang tidak lama pasti habis," ujarnya
Nelayan selamatkan penyu langka
Kamis, 28 Maret 2013 16:08 WIB 954