Bengkulu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu memastikan hak pilih bagi 4.300 orang penyandang disabilitas di wilayah ini terpenuhi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 mendatang.
Hal itu dipastikan setelah KPU Provinsi Bengkulu, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia dan Perkumpulan Mitra Masyarakat Inklusif, menandatangi pakta integritas tentang pemenuhan hak pilih bagi masyarakat dengan keterbatasan fisik.
Dikatakan Ketua Mitra Masyarakat Inklusif (MMI), Irna Riza Yuliastuty mengatakan pihak KPU memastikan akan memenuhi hak suara 4.300 pemilih dengan menyediakan akses pemilihan (TPS) hingga menjamin hak suara pemilih.
Adapun pemenuhan tersebut tertuang dalam tahapan Pilkada, mulai dari usulan materi debat hingga proses pemilihaan.
"Usulan materi debat kandidat sudah kami sampaikan dan beberapa waktu dekat ini juga akan kami simulasikan pemilihan umum bagi rekan-rekan," kata Irna, di Bengkulu, Jumat.
Dalam materi debat misalnya, Irna mengatakan calon kepala daerah harus berkomitmen atas pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas baik pada fasilitas pemilihan, aksesible sosial maupun fasilitas umum. Bahkan pihaknya juga memastikan bahwasannya pada saat pencoblosan nanti berlangsung aman di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"KPU harus menyediakan TPS dengan aksesible yang memadai. Apalagi pada kondisi pandemi ini, para pemilih harus mendapat perhatian khusus dan dijamin hak suara dan kesehatannya," kata Irna.
Ketua KPU, Irwan Saputra mengatakan untuk setiap penyandang disabilitas, nantinya akan ada proses bantuan dalam memilih, di mana bagi tuna rungu dapat dibantu dengan bahasa isyarat, tuna netra dapat dibantu dengan ditemani oleh pihak keluarga.
Kemudian, tuna daksa seperti yang pakai kursi roda diberikan akses bantuan oleh KPU di TPS sedangkan bagi orang tua yang lanjut usia juga dapat dibantu oleh pihak keluarga maupun petugas di TPS.
"Sudah kita masukan kedalam daftar pemilih tetap. Hanya yang jadi kendala adalah adanya pihak keluarga yang enggan memberikan data diri dan merahasiakan data tersebut sehingga masih ada banyak sekali rekan disabilitas yang tidak terdata," kata Irwan.