Musi Rawas (Antara Bengkulu) - Warga Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut
Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan kesulitan mengangkut
getah karet dan kopi hasil dari kebun mereka akibat jembatan gantung
setempat ambruk.
"Sudah seminggu ini jembatan gantung di sini ambruk, padahal
jembatan ini menjadi satu-satunya akses transportasi warga yang
menghubungkan Dusun II Desa Muara Kati Baru II dengan lokasi perkebunan
dan beberapa perkampungan lainnya di seberang Sungai Beliti," kata
Kepala Dusun II Desa Muara Kati Baru II, Devi, Senin.
Jembatan gantung di daerah itu ambruk, kata dia, karena kondisi papan lantainya sudah lapuk akibat dimakan usia.
Jembatan ini dibangun sekitar 20 tahun lalu dan hanya sekali pernah diperbaiki.
Padahal jembatan tersebut digunakan setiap hari oleh ratusan warga
setempat baik untuk pergi ke kebun maupun berhubungan dengan dusun atau
desa-desa lainnya.
Peristiwa ambruk jembatan itu sudah dilaporkan warga ke pihak desa
dan kecamatan setempat, namun sejauh ini belum ada upaya perbaikan.
Akibatnya warga yang akan bepergian ke desa lainnya atau mengangkut
hasil kebun baik getah karet maupun kopi terpaksa harus melewati desa
lainnya dengan jarak mencapai puluhan kilometer atau pun harus berenang
menyeberangi sungai.
Jembatan gantung di daerah itu, ujar Devi, selama ini telah
memberikan manfaat yang besar terutama dalam pengangkutan hasil
perkebunan berupa getah karet dan kopi setiap bulan setidaknya 25--30
ton getah karet dan belasan ton biji kopi diangkut dengan kendaraan roda
dua maupun dipikul dari kebun ke desa maupun pedagang pengepul.
Dia berharap pemkab setempat secepatnya memperbaiki jembatan gantung
di desa mereka atau membangun jembatan permanen sehingga dapat kembali
dilalui kendaraan roda empat.
Menurut Jaya (53), warga Dusun II Desa Muara Kati Baru II yang
menjadi korban akibat ambruk jembatan gantung ini menyatakan, saat
kejadian itu dirinya bermaksud pergi ke kebun menggunakan sepeda motor
namun ketika melintas di atas jembatan tiba-tiba terjatuh bersama
kendaraannya ke dalam sungai.
"Saya jatuh masuk ke sungai sedangkan sepeda motor saya hanyut, tapi
beruntung saya tidak mengalami cedera, tapi sepeda motor saya rusak
parah. Kami berharap jembatan permanen segera dibangun di sini, sehingga
bisa dilewati motor dan mobil untuk mengangkut hasil kebun maupun
memperlancar transportasi warga," ujar dia pula. (Antara)
Jembatan gantung ambruk, warga sulit angkut hasil bumi
Senin, 10 Juni 2013 14:10 WIB 1273