Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota Bengkulu bersama dengan satuan tugas (Satgas) Halal Provinsi Bengkulu dan pihak terkait setempat melakukan pengawasan ketat terhadap pendistribusian daging sapi dan lainnya pada sejumlah pasar di wilayah tersebut selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bengkulu Henny Kusuma di Bengkulu Sabtu menyebutkan, hal tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
"Untuk pengawasan yang dilakukan terdiri atas pemeriksaan terhadap kondisi daging serta sosialisasi tentang pentingnya wajib halal di sejumlah pasar di Kota Bengkulu," ujarnya.
Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan guna mencegah penjualan dan peredaran daging gelonggongan, daging busuk, dan pemalsuan daging yang dapat membahayakan kesehatan konsumen khususnya di Kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan sejak beberapa waktu, diketahui sejumlah pedagang di pasar menjual daging yang telah memenuhi standar keamanan dan layak dikonsumsi.
Meskipun demikian, lanjut Henny, pihaknya terus memantau guna memastikan tidak ada pedagang yang menjual daging yang tidak layak untuk dikonsumsi.
"Namun, jika nantinya kita menemukan organ hati terinfeksi fasciola hepatica -cacing hati-, maka organ hati yang terinfeksi tersebut akan disita karena dianggap tidak layak untuk dikonsumsi," katanya.
Selain melakukan pemantauan, Dispangtan Kota Bengkulu bersama Satgas Halal juga melakukan sosialisasi terkait wajib halal dalam rangka sertifikasi halal untuk produk makanan, minuman dan jasa sembelihan.
Dilakukannya sosialisasi tersebut guna memastikan jika para pelaku usaha yang telah memiliki sertifikat halal menjalankan proses produksi sesuai dengan aturan dan komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
Sementara itu, Dispangtan Kota Bengkulu memastikan kebutuhan daging sapi di wilayah tersebut tercukupi untuk seluruh masyarakat hingga perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Untuk stoknya masih aman hingga seusai lebaran Idul Fitri nanti. Karena kita akan terus rutin turun ke lapangan terkait hal ini serta meminta para peternak untuk terus waspada terkait penyakit Jembrana dan Lumpy Skin Disease -LSD-," katanya.