Bengkulu (Antara Bengkulu) - Anggota Fraksi Perjuangan Rakyat DPRD Provinsi Bengkulu Syafrianto Daud menilai dana pinjaman bergulir untuk koperasi senilai Rp1 miliar perlu diaudit pihak berwenang.
"Perlu audit karena tingkat pengembalian sangat rendah, sehingga dana-dana seperti ini ke depan lebih tepat sasaran," katanya di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan, dari laporan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dalam laporan keterangan pertanggungjawaban APBD 2012, piutang daerah menjadi salah satu sorotan.
Piutang daerah untuk investasi jangka panjang, khusnya investasi non-permanen dan bergulir sangat rendah pengembaliannya.
Termasuk kebijakan investasi pinjaman dana bergulir untuk 15 koperasi senilai Rp1 miliar, tingkat pengembalian sangat rendah.
"Dari dana Rp1 miliar yang dikucurkan untuk 15 koperasi dalam Provinsi Bengkulu, tingkat pengembaliannya tidak sampai 50 persen dan tidak ada perkembangan," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan laporan dari Gubernur, produktifitas modal sangat rendah dan lamban dimana hingga saat ini pengembalian baru Rp247 juta.
Dengan kondisi ini menurutnya perlu audit sehingga sisa dana Rp752 juta diketahui keberadaannya.
Selain itu, Fraksi Perjuangan Rakyat juga meminta Gubernur Bengkulu mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu.
"Kami minta gubernur membentuk tim audit dan lakukan penilaian, apakah dana pinjaman bergulir tersebut masih dapat diteruskan atau tidak,"ujarnya.
Hal itu kata dia sangat penting untuk menentukan kebijakan program di Disperindagkop tahun anggaran berikutnya, termasuk dalam APBD perubahan 2013, terutama untuk koperasi. *
DPRD minta audit dana bergulir koperasi
Minggu, 30 Juni 2013 21:06 WIB 1331