Bengkulu, (Antara) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu Darlinsyah mengatakan bahwa penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) telah mendekati kondisi jumlah pemilih yang sebenarnya.
"Setalah menerima masukan dari berbagai kalangan, kita menyusun kembali daftar pemilih tersebut menjadi DPS Hasil Perubahan (DPSHP), dan faktor `error`-nya tidak sampai satu persen," kata dia, di Kota Bengkulu, Kamis.
Setelah mengoreksi DPS, dia menemukan beberapa kesalahan penyusunan serta jumlah warga yang belum terdaftar sebagai pemilih.
"Ada yang salah nama, dan ada masyarakat yang telah meninggal, sedangkan untuk mata pilih itu bertambah, tapi tidak lebih dari seribu orang," kata dia.
Kecilnya faktor kesalahan, menurut dia juga dikarenakan oleh penggunaan sistem komputerisasi pada penyusunan DPS.
"Kita sangat terbantu dengan `Sidalih` atau sistem daftar pemilih, dengan sistem tersebut tidak ada lagi nama pemilih ganda karena jika nama yang sama akan ditolak oleh sistem," ujarnya.
Namun dia mengimbau kepada seluruh operator yang memasukkan data daftar pemilih untuk berhati-hati agar tidak terjadi "human error" dalam penyusunan DPSHP maupun DCT nantinya.
"Walaupun nama ganda bisa ditolak oleh sistem, namun jika operator memasukkan orang yang sama dengan nama yang berbeda satu huruf maupun kurang satu huruf maka itu akan diterima oleh sistem, sehingga akan menyebabkan daftar pemilih ganda, oleh sebab itu kita harapkan operator untuk lebih hati-hati," kata dia.
Masyarakat yang terdaftar sebagai mata pilih pada DPS Kota Bengkulu, menurut dia berjumlah sebesar 249.141.
Jumlah pemilih tersebut terdiri atas pemilih laki-laki yang berjumlah sebanyak 124.264 dan pemilih perempuan sebanyak 124.877 jiwa.
Sedangkan pada DPSHP yang akan diplenokan pada hari Jumat 16 Agustus, dia mengatakan keselurahan mata pilih berjumlah lebih kurang sebesar 250.000 jiwa.
*