Bengkulu (Antara) - Para petani di sejumlah desa di Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu mengeluhkan maraknya pencurian tandan buah segar sawit dari kebun mereka.
"Hampir setiap malam ada petani yang kehilangan buah sawit, terakhir buah sawit Rianto yang hilang malam tadi," kata Asyurah warga Desa Margasari Kecamata Ilir Talo Kabupaten Seluma, Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan, jumlah buah sawit milik Rianto, warga Desa Pasar Talo yang dicuri maling mencapai 800 kilogram.
Asyurah sendiri mengaku kehilangan buah sawit mencapai setengah ton atau 500 kilogram.
"Kami terpaksa ronda di kebun setiap malam untuk menjaga sawit jangan sampai dicuri maling," katanya.
Sebelumnya, kata dia, sawit milik Suki warga desanya juga hilang mencapai satu ton.
Pencurian buah sawit itu kata dia sudah berlangsung dua bulan terakhir sehingga meresahkan petani.
Harga sawit saat ini di tingkat petani cukup beragam, antara Rp800 hingga Rp900 per kilogram.
Buah sawit yang jauh dari permukiman warga kata dia menjadi sasaran maling, terutama di wilayah Airhitam dan Kualomati.
"Kebun sawit ini jauh dari desa, menyeberangi sungai, tapi masih juga jadi sasaran pencurian," ujarnya.
Ia mengatakan warga sudah melaporkan maraknya kasus pencurian buah sawit tersebut ke polisi di wilayah itu.
"Sudah kami laporkan ke polisi, tapi pencurian masih tetap terjadi, buktinya malam kemarin masih ada yang kehilangan," katanya.