Bengkulu (Antara Bengkulu) - Perkembangan harga barang dan jasa di
Kota Bengkulu selama September 2013 secara umum mengalami kenaikan
sehingga terjadi inflasi sebesar 0,33 persen.
"Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Agustus
2013 yakni sebesar 0,82 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Nurul Hasanudin kepada
wartawan, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga barang dan jasa tercermin dari naiknya
nilai indeks harga konsumen pada September 2013 sebesar 0,33 persen
terhadap indeks harga konsumen pada Agustus 2013.
Komoditi atau barang dan jasa yang menyumbang inflasi Kota Bengkulu
antara lain daging ayam ras, kacang panjang, ayam goreng, emas
perhiasan, mie, pemeliharaan, sate, tempe dan rokok kretek filter.
Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi antara lain cabe merah,
bawang merah, bayam, angkutan antarkota, jengkol, kentang, angkutan
udara, daging sapi, dan daun singkong.
Lebih lanjut, pada September kata dia inflasi Kota Bengkulu terjadi
pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,54
persen.
Selanjutnya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar
2,01 persen, kelompok sandang sebesar 1,78 persen, kelompok kesehatan
sebesar 0,48 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan
bakar sebesar 0,11 persen.
"Sedangkan dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok bahan
makanan sebesar minus 1,26 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan
jasa keuangan sebesar 0,21 persen," katanya menambahkan.
Berdasarkan pemantauan BPS di 66 kota di Indonesia, pada September
2013 sebanyak 53 kota mengalami deflasi sedangkan 13 kota mengalami
inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 4,28 persen dan terendah di Kota Surabaya 0,02 persen.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar
1,70 persen dan terendah di Kota Sukabumi dan Singkawang sebesar 0,04
persen. (Antara)
Inflasi Kota Bengkulu 0,33 persen
Selasa, 1 Oktober 2013 18:41 WIB 2274