New York (Antara/Reuters Health) - Keluarga diminta membuat "rencana pemakaian media" dan menerapkan aturan jelas mengenai pemakaian televisi, telepon genggam dan perangkat media lain, kata ahli kesehatan di Amerika Serikat pada Senin.
Langkah itu termasuk membatasi waktu bagi anak-anak untuk membuka "layar" menjadi hanya satu atau dua jam dalam sehari, kata pernyataan kebijakan, yang disampaikan Dewan Akademi Kedokteran Anak Amerika (AAP).
"Kami bukan penampar-media," kata Dr. Marjorie Hogan, salah seorang pemimpin pakar yang memberi pernyataan.
"Kami menyukai media. Pertanyaannya adalah bagaimana menggunakannya secara baik," katanya.
Hogan dari Universitas Minnesota di minneapolis mengatakan bahwa media bisa mempengaruhi hidup anak-anak dalam cara yang positif. Tayangan televisi seperti Sesame Street, dipertunjukkan guna membantu anak-anak pra-sekolah untuk belajar mengembangkan empati, misalnya.
"Untuk remaja, keterhubungan, menjadi terhubung dengan teman sebaya, mempunyai peluang untuk mengembangkan diri, bisa menjadi suatu hal yang sangat positif," katanya kepada Reuters Health.
Anak-anak yang tidak bisa masuk sekolah karena dalam masa perawatan, bisa mengikuti program pelajaran secara "online", tulis para dokter anak.
Namun, jika terlalu banyak menonton televisi dan memakai jaringan media lainnya, bisa menjadi kegemukan, mengalami gangguan tidur dan masalah di sekolah.
Saat ini, rata-rata anak menghabiskan sekitar delapan jam di depan layar setiap hari, menurut pernyataan itu. Hal itu membuat waktu di depan layar menjadi kegiatan utama
pada orang muda, setelah tidur.
"Lebih dari sepuluh tahun terakhir ... jumlah hari yang diberikan bagi anak-anak untuk menikmati media -- sebagai tempat anak-anak bermain dan menghabiskan waktu, semakin meningkat," kata Amanda Lenhart.
Lenhart memimpin penelitian terhadap remaja, anak-anak dan keluarga pada Pew Research Center untuk proyek Kehidupan Amerika dan Internet serta terlibat dalam rekomendasi baru itu.
"Kami melihat semakin banyak anak mendapat akses menggunakan telepon genggam," kata Lenhart pada Reuters Health.
"Sudah pasti anak-anak Anda lebih memiliki perangkat komputer di kantongnya ketimbang satu dasawarsa silam."
Namun TV masih menjadi "raja media" yang digunakan anak-anak dan remaja, kata Hogan.
"Lebih banyak anak yang menonton televisi dibanding jenis media lain," katanya.
Pernyataan kebijakan itu disampaikan hari Senin pada Konferensi Nasional dan Pameran AAP di Orlando, Florida.
Lenhart mengatakan bahwa ia merasa bahagia Dewan "mencoba berjalan di jalur tengah" dengan membantu orangtua dan sekolah untuk mencari cara pemakaian media yang bisa membantu dan tidak berbahaya.
"Saya merasa senang melihat setidaknya ada usaha untuk menyeimbangkan sisi buruk dan sisi baik," kata Lenhart.
Banyak organisasi hanya memusatkan perhatian mengenai cara-cara televisi dan jenis media lain sebagai sesuatu yang buruk bagi anak-anak, katanya.
Sejalan dengan pembatasan waktu menikmati layar dan menjauhkan perangkat internet dari kamar anak-anak, orangtua harus memantau apa yang anak-anak dapat dari internet. Orangtua juga harus menonton televisi dan film bersama mereka, demikian pernyataan tersebut.
"Anak-anak berusia di bawah dua tahun sebaiknya tidak menonton layar TV, karena mereka pada usia yang 'tidak mendapat keuntungan' dari tontonannya," kata Hogan.