Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Syamsul Effendi meminta organisasi perangkat daerah (OPD) mengoptimalkan penagihan pendapatan asli daerah atau PAD, sehingga bisa memenuhi target yang telah ditentukan.
Syamsul dalam rapat evaluasi PAD triwulan III 2021 di Pemkab Rejang Lebong, Senin, mengatakan saat ini realisasi penagihan PAD hingga akhir September lalu berkisar Rp49,5 miliar atau 55,10 persen dari target sebesar Rp89,8 miliar.
"Saya minta OPD pengelola PAD untuk mengoptimalkan sisa waktu dua bulan ini sehingga target PAD bisa tercapai dengan menyiapkan langkah konkret," kata dia.
Dia menjelaskan OPD supaya bisa memaksimalkan penagihan dengan memanfaatkan waktu yang tersisa selama dua bulan ke depan karena hal tersebut terkait target PAD 2022 nanti di mana besaran target ini berdasarkan capaian PAD tahun sebelumnya.
"Jika realisasi penagihan PAD tahun ini tercapai 100 persen, tidak menutup kemungkinan targetnya naik, tetapi jika tidak atau jauh dari target realisasi bisa turun. Artinya target ini bisa naik bisa tidak," terangnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Rejang Lebong Andy Ferdian mengatakan target penarikan PAD yang ditetapkan pada 2021 sebesar Rp89,8 miliar atau lebih banyak dari tahun sebelumnya sebesar Rp86 miliar.
Dia mengimbau 33 OPD yang diberikan tugas menghimpun PAD ke depannya agar bisa menggali dan berinovasi sehingga pendapatan asli daerah stabil dengan kondisi pandemi seperti saat ini.
OPD juga diminta tidak asal menetapkan target namun harus ada perbandingan dari target dari tahun-tahun sebelumnya dan target yang ditetapkan harus benar-benar target rill.