Sekira 40 orang buruh perempuan yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Agro Muko di Desa Air Bikuk, Kabupaten Mukomuko, Rabu, menggelar aksi penutupan akses jalan guna menuntut haknya bekerja di perusahaan ini.
"Buruh perempuan menutup akses jalan perusahaan karena permohonan buruh tidak dikabulkan oleh perusahaan," kata mandor para buruh di PT Agro Muko Devisi Air Bikuk Estate Firmanto dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Firmanto, yang juga koordinator aksi penutupan akses jalan perusahaan, mengatakan para buruh harian lepas di PT Agro Muko pada bulan September 2021 menyampaikan dua permohonan kepada pihak perusahaan.
Ia menyebutkan, dua permohonan tersebut yakni meminta penambahan hari kerja menjadi maksimal 23 hari per bulan dan menaikkan sewa mobil untuk transportasi para buruh perempuan dari sebesar Rp170 ribu per trip menjadi Rp250 ribu per trip.
"Kalau dulu sewa mobil untuk transportasi para buruh sebesar Rp250 ribu per trip kini cuma Rp170 ribu per trip, kami minta dikembalikan seperti semula," ujarnya pula.
Ia mengatakan, perwakilan para buruh telah mendatangi manajer untuk mempertanyakan permohonan para buruh tetapi tidak satu pun permohonan para buruh tersebut yang dipenuhi oleh perusahaan.
Selanjutnya ia mengatakan para buruh ini akan tetap melakukan aksi penutupan akses jalan perusahaan hingga permohonan buruh perempuan ini dipenuhi.
Para buruh ini yang melakukan aksi penutupan akses jalan perusahaan sampai sekarang karena belum ada keputusan, mobil perusahaan yang mengangkut tandan buah segar kelapa sawit ditahan tidak boleh keluar.
Sementara itu, para buruh perempuan ini pada 2019 pernah melakukan aksi yang sama yakni penutupan akses jalan perusahaan guna menuntut haknya di perusahaan ini. Para buruh perempuan di Desa Air Bikuk ini sejak 2019 menuntut penambahan hari kerja dalam satu bulan.
"Buruh perempuan menutup akses jalan perusahaan karena permohonan buruh tidak dikabulkan oleh perusahaan," kata mandor para buruh di PT Agro Muko Devisi Air Bikuk Estate Firmanto dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Firmanto, yang juga koordinator aksi penutupan akses jalan perusahaan, mengatakan para buruh harian lepas di PT Agro Muko pada bulan September 2021 menyampaikan dua permohonan kepada pihak perusahaan.
Ia menyebutkan, dua permohonan tersebut yakni meminta penambahan hari kerja menjadi maksimal 23 hari per bulan dan menaikkan sewa mobil untuk transportasi para buruh perempuan dari sebesar Rp170 ribu per trip menjadi Rp250 ribu per trip.
"Kalau dulu sewa mobil untuk transportasi para buruh sebesar Rp250 ribu per trip kini cuma Rp170 ribu per trip, kami minta dikembalikan seperti semula," ujarnya pula.
Ia mengatakan, perwakilan para buruh telah mendatangi manajer untuk mempertanyakan permohonan para buruh tetapi tidak satu pun permohonan para buruh tersebut yang dipenuhi oleh perusahaan.
Selanjutnya ia mengatakan para buruh ini akan tetap melakukan aksi penutupan akses jalan perusahaan hingga permohonan buruh perempuan ini dipenuhi.
Para buruh ini yang melakukan aksi penutupan akses jalan perusahaan sampai sekarang karena belum ada keputusan, mobil perusahaan yang mengangkut tandan buah segar kelapa sawit ditahan tidak boleh keluar.
Sementara itu, para buruh perempuan ini pada 2019 pernah melakukan aksi yang sama yakni penutupan akses jalan perusahaan guna menuntut haknya di perusahaan ini. Para buruh perempuan di Desa Air Bikuk ini sejak 2019 menuntut penambahan hari kerja dalam satu bulan.