Bengkulu (Antara) - Subsektor tanaman pangan mendorong kenaikan nilai tukar petani (NTP) Bengkulu sebesar 1,25 persen pada Februari 2014.
"Ada beberapa subsektor yang mendorong kenaikan NTP, tapi yang paling tinggi disumbang subsektor tanaman pangan," kata Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Zulfikar di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan selain subsektor tanaman pangan, subsektor lain juga mendorong kenaikan NTP yakni hortikultura sebesar 0,95 persen, subsektor peternakan 0,52 persen, subsektor perikanan 0,10 persen.
Termasuk subsektor perikanan tangkap naik 1,12 persen dan subsektor perikanan budidaya naik 1,32 persen.
"Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan 1,06 persen," ujarnya.
Menurut Zulfikar, pada Februari 2014 NTP Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 97,32 atau naik sebesar 0,02 persen dibanding NTP pada Januari 2014 yang tercatat sebesar 97,30.
Sementara nilai tukar usaha pertanian tercatat 102,37 atau turun sebesar 0,32 persen bila dibandingkan dengan Januari 2014 sebesar 102,70.
Kenaikan NTP kata dia karena indeks harga yang dibayar petani berupa barang dan jasa baik untuk dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami penurunan sebesar 0,02 persen.
"Sementara indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani tidak mengalami perubahan," tambahnya.
Berdasarkan pemantauan harga-harga di perdesaan kata dia, pada Februari 2014 terjadi deflasi di daerah perdesaan sebesar 0,09 persen.
Hal tersebut terjadi karena menurunnya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Perubahan indeks pada masing-masing kelompok yakni bahan makanan sebesar 0,52 persen.
Selanjutnya kelompok makanan jadi 0,36 persen, perumahan 0,04 persen, sandang 0,32 persen, kesehatan 0,40 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,19 persen.
Tanaman pangan dorong NTP Bengkulu 1,25 persen
Kamis, 6 Maret 2014 14:20 WIB 1224