Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hingga saat ini 120 dari 148 desa di daerah ini sudah mengajukan penyaluran Dana Desa tahap pertama.
"Sebanyak 120 dari 148 desa yang telah mengajukan Dana Desa tahap pertama, sisanya belum mengajukan," kata Kasi Administrasi Penggunaan Keuangan dan Aset Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Parjimin, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan dari sebanyak 120 desa yang sudah mengajukan Dana Desa, berkas pengajuan milik mayoritas desa ini telah sampai ke Badan Keuangan Daerah (BKD), hanya berkas pengajuan sebagian kecil desa yang masih di dinas ini.
Menurut dia, masih ada 28 desa lagi di daerah ini yang belum mengajukan penyaluran Dana Desa tahap pertama karena pengajuan APBDes yang belum selesai diverifikasi oleh kecamatan.
Pihaknya meminta kepada pemerintah desa di daerah itu untuk segera mengajukan penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahap pertama sebesar 40 persen.
Menurut dia, kemungkinan desa belum mengajukan penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa karena mereka masih penyempurnaan APBDes dan pergantian perangkat desa.
"Kami sudah sampaikan dalam setiap rapat dengan pemerintah desa agar mereka secepatnya menyelesaikan APBDes, agar mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan di desanya," ujar Parjimin.
Bahkan sekarang sudah memasuki tahap kedua, kata dia, namun belum ada satu pun desa yang telah mencairkan DD dan ADD tahap I yang mengajukan pencairan dana desa tahap II.
Ia menargetkan semua desa di daerah ini mencairkan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahap pertama sebesar 40 persen dalam bulan April tahun ini.
“Terakhir pencairan DD dan ADD kita targetkan bulan April ini selesai semua. Kalau tidak mencairkan kasihan desa tidak bisa melaksanakan kegiatan pembangunan," ujarnya pula.
Ia menyebutkan anggaran Dana Desa untuk 148 desa di daerah ini pada 2022 sebesar Rp114 miliar atau berkurang Rp9 miliar dibandingkan dengan pada 2021.
"Pagu awal Dana Desa tahun 2022 Rp114 miliar, berkurang Rp9 miliar dibandingkan tahun ini Rp123,16 miliar," ujarnya.