Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan baru dua dari tiga kelompok tani yang telah menerima penyaluran dana program peremajaan tanaman kelapa sawit dari pemerintah yang akan melaksanakan pekerjaan peremajaan tanaman kelapa sawit.
“Dua kelompok ini melaksanakan pekerjaan peremajaan tanaman kelapa sawit seperti menumbangkan sekaligus mencacah atau tumbang chipping, setelah Lebaran tahun ini," kata Kasi Produksi dan Proteksi Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Muhammad Asri dalam keterangan, di Mukomuko, Selasa.
Dua kelompok tani yang akan melaksanakan pekerjaan peremajaan tanaman kelapa sawit, yakni Kelompok Tani Maju Bersama Desa Sungai Lintang dengan lahan seluas 92,73 hektare, dan KRP Harapan Bersama Desa Talang Baru seluas 67, 77 hektare.
Sedangkan Kelompok Tani Cahaya Sejahtera Desa Talang Sakti yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 120,36 hektare belum menerima penyaluran dana untuk peremajaan tanaman kelapa sawit.
Ia menjelaskan, beberapa jenis pekerjaan peremajaan tanaman kelapa sawit, yakni persiapan lahan perkebunan kelapa sawit, penumbangan pohon kelapa sawit dan pencacahan pohon kelapa sawit.
Kemudian, katanya, dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, yakni pekerjaan pembuatan teras di lahan perkebunan kelapa sawit yang telah bersih atau tidak terdapat pohon kelapa sawit.
Terkait dengan pihak ketiga yang melaksanakan kegiatan ini, ia mengatakan, menyerahkan kepada kelompok tani ini untuk mencarinya yang bertugas untuk melakukan penumbangan dan pencacahan pohon kelapa sawit penyedia bibit kelapa sawit unggul.
Selanjutnya, kelompok tani ini mengusulkan kebutuhan anggaran tanaman yang belum menghasilkan mulai dari 0 tahun hingga tiga tahun kepada dinas, kemudian dinas yang memberikan rekomendasi pencairan dana tersebut.
Dana untuk peremajaan sawit rakyat yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua tahun ini sebesar Rp30 juta per hektare, meningkat dibandingkan sebelumnya Rp25 juta.
Terkait dengan satu kelompok tani yang belum menerima penyaluran dana program peremajaan sawit, ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menanyakan penyebab satu dari dua kelompok tani di daerah ini belum menerima penyaluran dana program peremajaan tanaman kelapa sawit.
"Yang jelas kendalanya bukan karena perbedaan bank sebagai penyalur dana tersebut, tetapi penyaluran bertahap. Kami diminta untuk bersabar menunggu penyaluran dana program peremajaan tanaman kelapa sawit dari BPDPKS," ujarnya pula.