"Seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu rawan terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Jaduliwan di Kota Bengkulu, Jum'at.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seluruh sektor yang terlibat dalam penanganan bencana di setiap wilayah di Bengkulu.
Saat ini, pihaknya siap siaga dalam menghadapi kebencanaan yang terbagi tiga tahap yaitu tahap pra bencana, penanganan bencana dan pasca bencana di Provinsi Bengkulu.
Terkait penetapan status kebencanaan, kata dia, dilihat dari situasi yang terjadi, namun pihaknya tetap waspada dan siap siaga.
Untuk wilayah di Provinsi Bengkulu yang rawan terjadinya banjir yaitu di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kemudian, lanjut Jaduliwan, wilayah yang rawan terjadinya tanah longsor yaitu Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong.
Sedangkan untuk wilayah rawan terjadinya angin puting beliung yaitu di Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu meminta masyarakat waspada terhadap cuaca yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu hingga beberapa hari ke depan.
Sebab, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin yang berkekuatan tiga hingga 18 knot.
Ia menjelaskan, curah hujan yang terjadi di Bengkulu disebabkan oleh adanya sirkulasi Siklonik di perairan Barat Sumatera sehingga membentuk konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatera khususnya di Bengkulu.
Serta adanya labilitas udara yang cukup kuat di atmosfer Bengkulu sehingga dapat menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di beberapa hujan di wilayah Bengkulu.
"Kami imbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya," ujarnya.