"Sudah memasuki hari ketujuh dan tim SAR gabungan dan keluarga telah melakukan proses pencarian terhadap korban," kata Kepala Basarnas Bengkulu M. Arafah di Kota Bengkulu, Minggu.
Penghentian proses pencarian tersebut dilakukan berdasarkan SOP yang berlaku dan dalam proses pencarian belum menemukan korban.
Oleh karena itu, tim gabungan sepakat untuk menutup proses pencarian terhadap korban, namun jika sewaktu-waktu ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, pencarian akan dilanjutkan.
Sebelumnya, lima tim gabungan yang terdiri atas SRU I melakukan pencarian menggunakan Rubber Boat Milik Basarnas, SRU II, SRU III dan SRU IV menggunakan perahu nelayan, sedangkan SRU V melakukan penyisiran oleh unit siaga di Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Proses pencarian juga dilakukan di perairan Kabupaten Seluma, sebab nelayan setempat menemukan kapal milik korban yang hilang.
Lokasi dengan jarak dari titik duga korban hilang ke lokasi penemuan kapal lebih kurang 24, 45 Nm ke arah Tenggara, namun korban tidak ditemukan di lokasi ataupun di sekitar lokasi.
Arafah mengatakan proses pencarian korban dibantu oleh Pol air, BPBD Kota Bengkulu, Polres, nelayan dan masyarakat setempat juga melakukan penyisiran di pinggir pantai Bengkulu.
Arafah mengatakan proses pencarian korban dibantu oleh Pol air, BPBD Kota Bengkulu, Polres, nelayan dan masyarakat setempat juga melakukan penyisiran di pinggir pantai Bengkulu.
Untuk mendukung proses pencarian terhadap korban pihaknya menggunakan satu unit Rescue Carrier, Double Cabin, Rubber Boat, EB 213 Bengkulu, Aquaeye, Pal. Air, Pal. Navigasi, Pal. Komunikasi dan Pal. Medis.
Hilangnya nelayan tersebut, terjadi ketika Jumat (15/10) sekitar pukul 05.00 WIB korban berangkat mencari ikan menggunakan sampan di kawasan Pantai Tapak Paderi Bengkulu dan diperkirakan akan kembali pada besoknya.