Padang Aro (ANTARA) - BPJAMSOSTEK Cabang Solok memastikan tenaga kerja yang menjadi korban ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto mendapatkan penanganan sesuai prosedur dan perawatan maksimal.
"Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJAMSOSTEK Solok telah berada di lokasi kejadian dan rumah sakit setelah mendapatkan informasi ledakan tambang dari media masa dan HRD PT Perusahaan Nusa Alam Lestari (PT NAL) guna memastikan tenaga kerja yang menjadi korban mendapatkan perawatan terbaik," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar, saat di hubungi di Solok, Jumat.
Dia mengatakan kehadiran tim LCT bertujuan untuk memastikan proses layanan perawatan dan pengobatan di masa golden hour (masa kritis) terhadap tenaga kerja yang sudah menjadi peserta BPJAMSOSTEK diberikan secara optimal sesuai haknya.
PT NAL katanya, merupakan peserta aktif Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solok TMT November 2012 dengan jumlah tenaga kerja yang terdaftar sebanyak 336 orang.
Negara melalui BPJAMSOSTEK katanya, hadir memberikan manfaat program kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja yang menjadi korban.
Untuk percepatan pembayaran klaim kecelakaan kerja katanya, juga segera dikoordinasikan agar manfaat segera dibayarkan kepada ahli waris baik santunan meninggal maupun beasiswa pendidikan untuk dua orang anak sampai perguruan tinggi.
Dia menyebutkan, sampai saat ini pihaknya menerima laporan korban 14 orang dengan 10 meninggal dunia dimana sembilan orang diantaranya sudah berada di RSUD Sawahlunto dan satu orang belum dapat dievakuasi.
Sedangkan sisanya kata dia, satu orang rawat jalan, satu rawat inap dan dua orang di kontainer perusahaan (faskes PT)
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi persiapan proses rujukan ke mitra Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) yang ada di Kota Solok, Bukittinggi dan Padang untuk perawatan terbaik jika dibutuhkan.
Korban ledakan tambang di Sawahlunto mendapat perawatan maksimal
Jumat, 9 Desember 2022 16:21 WIB 1249