Bengkulu, (Antara) - PT Pertamina Wilayah Provinsi Bengkulu, menunggu kebijakan yang akan diterapkan untuk pengendalian elpiji bersubsidi tabung tiga kilogram, terkait kenaikan harga elpiji tabung 12 kilogram terhitung 10 September.
"Sudah pasti ada migrasi dari sebagian pengguna elpiji tabung 12 kilogram ke tabung tiga kilogram, karena kenaikan harga, kita saat ini belum menerima edaran untuk menahan migrasi pengguna ini," kata Manajer Pemasaran PT Pertamina Provinsi Bengkulu, Sigit Wicaksono di Bengkulu.
Dia mengatakan, untuk sementara, pihaknya di Bengkulu belum memberlakukan batasan khusus terhadap konsumsi masyarakat terhadap elpiji tiga kilogram.
"Kita tunggu keputusan pusat agar kenaikan harga tidak membebani penggunaan elpiji bersubsidi, kalau di tingkat provinsi tidak bisa mengambil kebijakan, jadi kami posisinya menunggu," kata dia.
Sementara itu, pihaknya juga siap memberikan sanksi terhadap agen atau pangkalan yang menaikkan harga di atas tarif normal baik untuk elpiji tabung 12 kilogram maupun tabung 3 kilogram, terkait diberlakukan kenaikan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kilogram.
"Otomatis pasti ada sanksinya, mulai dari sanksi pembinaan, surat teguran, sampai dalam bentuk pengurangan suplai terhadap agen tersebut," katanya.
Menurut Sigit, pihaknya bekerjasama dengan dinas dan instansi terkait mengawasi spekulan yang menaikkan harga jual elpiji ke masyarakat di atas harga normal, maupun yang menimbun stok.
Sementara itu, salah seorang pengusaha kuliner di Kota Bengkulu, Hardin mengatakan, dengan kenaikan harga elpiji tabung 12 kilogram, dirinya mulai berencana akan menggunakan elpiji bersubsidi tabung tiga kilogram.
"Kalau gas elpiji yang kami pakai saat ini habis, rencananya kami akan pindah menggunakan yang tiga kilogram, karena kalau masing menggunakan nonsubsidi, kami terpaksa menaikkan harga makanan yang disediakan di warung makan kami," katanya.
Sedangkan, menurut dia, pelanggan yang biasa berbelanja di warung makan miliknya notabene masih mahasiswa dan belum memiliki penghasilan sendiri.
"Jadi agar harga makanan yang kami sediakan tidak naik, maka harus pindah dengan menggunakan elpiji tiga kilogram," ujarnya.
***2***
Pertamina Bengkulu tunggu kebijakan pengendalian elpiji bersubsidi
Kamis, 11 September 2014 5:39 WIB 1243