Palembang (ANTARA) - Manajemen tim sepak bola Sriwijaya FC Palembang, Sumatera Selatan mengaku kecewa atas keputusan dihentikannya kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2022/2023 oleh pihak penyelenggara.
“Kekecewaan tersebut sangat dirasakan bagi oleh ofisial dan tentu para pemain, bahkan termasuk penggemar atau pencinta Sriwijaya FC,” kata Sekretaris PT Sriwijaya Oprimis Mandiri Faisal Mursyid, dikonfirmasi di Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan, keputusan penghentian Liga 2 Indonesia itu diumumkan secara resmi berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Kamis (12/1).
Penghentian kompetisi dilakukan atas beberapa pertimbangan terkait keuangan dan kesiapan infrastruktur sebagian klub Liga 2.
“Ya, PT LIB sebagai operator liga kesulitan finansial dalam melaksanakan liga dan sebagian besar klub juga demikian bila terpaksa harus melanjutkan laga secara home/away,” ujarnya.
Dia menyatakan terlepas dari itu, secara pribadi Sriwijaya FC sudah sangat siap baik secara infrastruktur lapangan dan tim untuk kembali berlaga melanjutkan sisa kompetisi musim ini yang sudah dihentikan sejak Oktober 2022 dampak kerusuhan di Kanjuruhan, Malang.
“Bahkan untuk diketahui kami mampu selama rentang waktu kompetisi diliburkan pemain tetap melaksanakan program pelatihan yang semua ongkosnya besar, kata dia.
Semua upaya tersebut, lanjutnya, dilakukan untuk menunjukkan keseriusan Sriwijaya FC menghadapi kompetisi Liga 2 Indonesia yang begitu berarti.
"Terlepas dari kebutuhan pendapatan klub atau pemain (itu sudah pasti, red) tapi melainkan lebih untuk mengukir prestasi dalam meraih juara yang sudah dinanti cukup lama bagi Laskar Wong Kito,” ujarnya.
Namun, ia menambahkan, Sriwijaya FC berusaha menerima keputusan penghentian kompetisi tersebut yang sudah berdasarkan kesepakatan bersama semua pihak.
Sekaligus pula mengharapkan ada solusi yang diberikan supaya kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 mendatang bisa lebih pasti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sriwijaya FC kecewa Liga 2 Indonesia dihentikan