Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila di daerah itu, Rabu.
Upacara bendera dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila itu, digelar di halaman depan Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Mukomuko dipimpin Wakil Bupati Khoirul Huda.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan tentang makna Hari Kesaktian Pancasila yang bisa dipetik oleh masyarakat setempat.
Hari Kesaktian Pancasila, katanya, sebagai landasan hidup masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
"Hari Kesaktian Pancasila ini sebagai kesadaran penuh kita bersama bahwa ini sebuah landasan hidup bersangsa dan bernegara," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Pancasila itu digali dari kultur masyarakat, seperti dalam pasal pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ia mengatakan tentang konsekuensi ketuhanan itu yakni menyangkut perbuatan baik masyarakat.
Kalau mengakui adanya Tuhan, katanya, maka harus berbuat kebaikan hidup di tengah masyarakat.
"Hidup baik di masyarakat inilah yang menjadi nilai dalam Pancasila dan selanjutnya nilai itu dikembangkan dalam nilai kekiniaan, sehingga konsekuensi nilai Pancasila yang digali dari dasar kultur kita itu diserap dan diterapkan sekarang," ujarnya.
Menurut dia, bukti nyata Pancasila menjadi landasan hidup berbangsa dan bernegara itu, ketika warga negara menghadapi berbagai ujian dan persoalan.
"Tetapi sesulit apapun bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk mendewasakan," katanya.
Arti persoalan menurut konteks Kesaktian Pancasila, katanya, masyarakat menjadi lebih kuat dengan ada Bhinneka Tunggal Ika.
Ia menjelaskan walaupun ada permasalahan, hancur, dan akhirnya tumbuh lagi.
Selain itu, katanya, pentingnya membangun karakter yang baik itu terkait dengan upaya menghadapi persoalan masyarakat.
Dalam berpolitik pun, katanya, ada rival yang kalah dan menang sehingga yang kalah harus lebih arif dan yang menang tanpa merendahkan orang lain.
"Di dunia politik pun ada rivalitas. Setiap ada masalah kita dapat menghadapinya," ujarnya. ***1***