Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak sebesar Rp10 miliar pada 2014.
"Target kami pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak sebesar Rp10 miliar," kata Kepala Dinas Pendapatan Kekayaan dan Aset Daerah Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, saat ditanya jumlah PAD dari pajak, di Mukomuko, Kamis.
Namun, katanya, dari target PAD sebesar itu, baru sebesar Rp2,8 miliar atau 27,17 persen target PAD yang telah terkumpul sampai bulan Agustus 2014.
Kendati pencapaian target PAD dari pajak ini masih rendah, ia optimistis, dapat mencapainya hingga akhir bulan Desember.
Karena, menurutnya, seperti pajak bumi dan bangunan (PBB) perdesaan dan perkotaan belum seluruhnya dibayar oleh objek pajak. Kemungkinan akhir bulan Desember semua objek pajak membayar pajak.
"SPPT PBB baru bulan September tahun ini diserahkan ke desa-desa. Bulan Desember PBB itu baru banyak yang masuk," ujarnya.
Termasuk, lanjutnya, pajak reklame yang telah masuk tetapi belum direkap karena pajaknya baru masuk bulan September akhir sehingga data sudah ada tetapi belum direkap dalam PAD.
Ia menerangkan, sebanyak 11 sektor pajak yang menjadi kewenangan daerah menagihnya, yakni Pajak hotel, restoran, reklame, lampu jalan, pajak parkir, pajak mineral bukan logam dan batuan.
Kemudian, lanjutnya, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, PBB perdesaan dan perkotaan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Ia menyebutkan, hanya sebanyak 11 sektor itu yang bisa ditarik pajak. Dan beberapa diantaranya belum maksimal ditagih, seperti pajak hotel dihitung dari jumlah kunjungan tamu.
Ia menerangkan, kelemahan instansi ini tidak punya data untuk menghitung pajak, misalnya rumah makan dan hotel dihitung dari jumlah kunjungan.
"Sebelum ada penagihan pajak ke objek pajak, seharusnya ada uji petik untuk mengetahui jumlah kunjungan tamu hotel dan rumah makan. Dan dari data kunjungan itu menjadi pedoman instansi itu untuk menetapkan rata pajak yang harus dibayar objek pajak," ujarnya lagi. ***2***