“Saat ini pemerintah melakukan berbagai kebijakan, salah satunya transformasi ekonomi di mana kebijakan ini Bapak Presiden membuka ruang seluas-luasnya untuk investasi terhadap hilirisasi industri,” ungkap mantan Kabareskrim Polri itu.
Tidak hanya itu, Sigit juga membahas soal Presiden Joko Widodo yang berupaya memindahkan ibu kota dari Jakarta ke tanah Borneo.
Pemindahan ibu kota ini merupakan upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris sehingga dampaknya dirasakan seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Dayak.
Mantan Kapolda Banten itu juga mengapresiasi seluruh masyarakat Dayak yang selama ini terus mengawal kebijakan pemerintah tersebut. Karena bagaimanapun pemindahan ibu kota menyangkut kemajuan bangsa Indonesia dan kesejahteraan masyarakat di seluruh tanah Borneo.
Sementara itu, Panglima Jilah TBBR, Agustinus menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Kapolri beserta jajaran untuk menghadiri hari ulang tahun Keramat Patih Patinggi tahun 2023 ini.
“Saya ucapkan terima kasih dan bangga atas perhatian Kapolri dalam mendukung putra putri daerah khususnya masyarakat Dayak baik di dalam penerimaan polisi maupun melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Pemberian gelar Patih kepada Kapolri ini, kata Panglima Jilah, merupakan wujud nyata dukungan masyarakat dayak kepada Polri yang telah berperan membangun negara dan menjaga keutuhan NKRI.
“Harapan kita Polri dan Pasukan Merah dapat bersinergi menegakkan hukum dan menjaga keutuhan NKRI. Mudah-mudahan suatu saat nanti muncul sosok jenderal dari kami suku Dayak,” tuturnya.