Karpet merah Sumbar untuk perantau dan wisatawan
Sabtu, 8 April 2023 12:46 WIB 1896

Marawa beach, salah satu destinasi wisata unggulan di Sumbar. (ANTARA/Miko Elfisha)
Hanya saja, berkaca pada beberapa kali libur Lebaran hingga tahun 2022, upaya itu belum bisa menjawab persoalan. Kemacetan masih saja terjadi di berbagai tempat, terutama di lokasi wisata unggulan, rumah makan, pasar tumpah, dan SPBU.
Karena itu, perlu ada kebijakan ekstrem agar persoalan kemacetan bisa teratasi. Namanya kebijakan ekstrem pasti akan ada penolakan pada awalnya. Akan banyak suara sumbang mengkritisi penerapannya, tetapi bila hal itu tidak dilakukan, maka libur Lebaran akan terus dihantui oleh kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedi Diantolani menyebut pihaknya sudah melakukan banyak diskusi dan kajian dengan berbagai pihak untuk mengatasi persoalan kemacetan itu. Titik-titik macet dipetakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Dari banyak diskusi dan kajian itu, dipilih dua alternatif yang diyakini bisa, setidaknya, mengurangi kemacetan di jalur utama, yaitu Bukittinggi-Padang. Dua alternatif itu adalah kebijakan yang cukup ekstrem dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Alternatif pertama, adalah penerapan pelat nomor genap-ganjil untuk melewati jalur Bukittinggi-Padang. Penerapannya mirip seperti peraturan genap-ganjil di Kota Jakarta dengan pembagian waktu. Pada jam tertentu kendaraan yang boleh melewati jalur yang ditentukan hanya pelat nomor genap, kemudian pada rentang waktu setelahnya adalah pelat nomor ganjil. Begitu seterusnya.
Jalan alternatif disiapkan untuk kendaraan yang tidak bisa melewati jalur utama tersebut, yaitu jalur Bukittinggi-Padang via Malalak, Kabupaten Agam.