Padang (ANTARA) - Dua mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat yakni Meylan Zhara Astira dan Tania Frisila Tofana Dewi berhasil menyabet medali perunggu dalam ajang Japan Design Idea and Invention Expo (JDIE) 2023 yang diikuti 25 negara dan 350 inovasi.
"Dua mahasiswa kita memamerkan desain gaun dengan memadukan motif songket Minangkabau," kata Direktur Kemahasiswaan Unand Khandra Fahmi di Padang, Selasa.
Hasil inovasi desain gaun yang dipamerkan dua mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut, akan ditindaklanjuti pihak kampus agar memberikan manfaat dan dampak yang lebih luas ke masyarakat umum.
Baca juga: Unand jamin transparansi penerimaan mahasiswa baru tanpa KKN
Khandra mengatakan segera berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), dan Science Techno Park Unand agar inovasi dua mahasiswa tersebut tidak hanya sebatas mengikuti ajang di tingkat internasional saja.
Namun, jauh dari itu inovasi tersebut diharapkan bisa dikembangkan dan bernilai ekonomis termasuk kemungkinan mengusulkan hak kekayaan intelektual yang terdapat dalam inovasi gaun tersebut.
"Harapan kita desain ini dapat dimanfaatkan masyarakat, dan mahasiswa yang mendesain gaun ini mendapatkan royalti juga," ujar dia.
Sebelum mengikuti JDIE 2023 dua mahasiswa tersebut terlebih dahulu mengirimkan proposal yang berisikan konsep inovasi yang akan diusung. Apabila diterima, pihak perguruan tinggi akan membantu biaya akomodasi keberangkatan dan sejenisnya.
Baca juga: Unand berhasil olah sampah daun jadi residu biomassa
Sementara itu, peserta JDIE asal Unand Meylan Zhara Astira mengatakan JDIE merupakan ajang penemuan dan inovasi dalam bidang teknologi, kecantikan, kesehatan dan lain sebagainya.
"Tim kami memamerkan desain gaun dengan memadukannya motif songket Minangkabau," kata dia.
Terkait motif yang dipadukan dalam gaun tersebut memiliki sejumlah makna. Motif Pucuak Raburan memiliki arti hidup seseorang harus berguna sepanjang waktu. Motif ini menceritakan kisah bahwa hidup harus mengikuti filsafat bambu dimana tanaman itu selalu berguna. Kemudian Motif Saik Galamai yang mengandung arti meriah dan tidak boros.
"Desain pakaian ini menggunakan model siluet I sehingga pakaian ini dapat digunakan untuk pesta dan acara kasual," kata dia.
Mahasiswa Unand sabet medali perunggu Japan Design Idea Invention Expo
Selasa, 11 Juli 2023 10:27 WIB 742