Hilangkan paradigma sekolah berlabel favorit
Jumat, 21 Juli 2023 13:21 WIB 705
Untuk mengatasi permasalahan tersebut orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini mengambil langkah yang bisa terbilang ekstrem, tapi tujuannya demi keberlangsungan aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dan menjaga semangat para murid dan guru.
Cara yang dilakukan adalah menggabungkan beberapa sekolah yang berdekatan dan minim pendaftar. Dengan cara seperti ini, diharapkan di tahun mendatang tidak ada lagi sekolah yang minim pendaftar, apalagi sampai tidak ada yang mendaftar.
Meskipun demikian, penggabungan sekolah ini harus melalui kajian dari berbagai pihak serta dipastikan apa dampak positif dan negatifnya.
Dampak positif dengan penggabungan sekolah itu, tentunya akan mengurangi anggaran untuk tunjangan kinerja kepala sekolah dan juga diharapkan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan siswa.
Saat ini, orang tua ini lebih selektif dalam memasukkan anaknya ke sekolah, karena kualitas pendidikan menjadi salah satu pertimbangan sekolah tersebut diminati atau tidak.
Maka dari itu, setiap sekolah, khususnya yang berstatus negeri, harus meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berprestasi, berkompeten dan berdaya saing.
Tidak memilah
Permasalahan yang selalu berulang setiap tahunnya saat PPDB juga dipengaruhi oleh sekolah yang memilah dan memilih calon murid, di mana murid yang dianggap berprestasi baik dalam bidang mata pelajaran maupun prestasi lainnya selalu mendapatkan "karpet merah" saat mendaftar untuk melanjutkan pendidikan.
Bahkan ironisnya menjadi rebutan sekolah-sekolah berlabel favorit, padahal calon murid tersebut tidak masuk dalam zonasi yang tujuannya untuk mendongkrak popularitas demi mempertahankan label favorit sekolah.
Seharusnya hal tersebut tidak boleh terjadi demi keadilan dan kesetaraan dalam dunia pendidikan. Di mana setiap sekolah wajib mengamalkan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 alinea IV tentang mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tentunya pembukaan UUD 45 itu harus dilaksanakan oleh setiap sekolah, karena sudah menjadi tugas utama mencerdaskan setiap generasi bangsa, meskipun pada akhirnya dikembalikan lagi anak tersebut. Namun yang terpenting pihak sekolah khususnya tenaga pengajar, sudah berjuang dan berusaha memberikan yang terbaik.
Selain itu, bukan berarti anak-anak yang tidak berprestasi di sekolah tidak bisa berprestasi di luar sekolah. Tapi alangkah baiknya anak memiliki prestasi di sekolah juga berprestasi setelah lulus.