Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di semua sekolah dengan cara salah satunya memperketat penerapan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini.
"Sistem zonasi sudah setahun kemarin, kini lebih diperketat zonasi itu. Kami memperhatikan daya tampung untuk kenyamanan anak-anak belajar, setelah baru bicara peningkatan mutu," kata Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ramon Hoski di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan hal itu terkait dengan persiapan PPDB pada awal ajaran baru tahun ini, termasuk penerapan sistem zonasi dan daya tampung setiap sekolah dan berapa siswa yang bisa mereka terima.
Ia mengatakan, pihaknya tetap memakai sistem zonasi itu untuk menyamaratakan mutu pendidikan, jadi untuk memberi peluang untuk anak anak untuk mendapatkan pendidikan.
"Kalau misalnya di sini menumpuk, daya tampung tidak mencukupi, terus tenaga pengajar tidak mencukupi mereka belajarnya tidak optimal sistem zonasi kita bikin seperti itu dan itu memang sudah ada aturannya," ujarnya.
Untuk itu, katanya, pihaknya kini sedang menyusun petunjuk teknis, setelah itu instansinya membuat surat edaran ke semua sekolah di daerah ini.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya kini juga sedang mempelajari daya tampung setiap sekolah agar ke depan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan dan kelebihan siswa.
Menurutnya, sekolah yang kelebihan siswa justru tidak optimal dalam melakukan aktivitas belajar mengajar, kemudian sekolah tersebut tidak bisa meningkatkan mutu pendidikan apabila sekolah kekurangan guru.
Sementara itu, ia mengatakan, masih banyak orang tua yang memilih sekolah untuk anaknya, menurutnya, itu persoalan mainset karena sekolah favorit menurut kalangan masyarakat, tetapi kalau dilihat mutu sekolah belum tentu.
"Ada orang tua yang menyekolahkan anak di luar zonasi yang jaraknya jauh, lalu anaknya membawa sepeda motor. Dari sisi membawa kendaraan sendiri saja sudah melanggar," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah membangun sekolah di lingkungan terdekat berdasarkan permintaan dari masyarakat supaya anak-anak bisa belajar lebih dekat dan lebih mudah diawasi.