Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dr. Galih Herlambang, Sp.A menjelaskan penyebab dari timbulnya risiko stunting pada anak dan kiat untuk mencegah gangguan pertumbuhan tersebut.
Stunting adalah kondisi perawakan pendek di mana panjang atau tinggi badan anak menurut usianya kurang dari -2.00 standar deviasi berdasarkan jenis kelamin yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi kronis dan berulang.
"Stunting merupakan masalah utama di malnutrisi anak, jadi ada 150 juta anak di usia balita yang mengalami stunting," kata Galih dalam sebuah acara webinar yang disiarkan di platform Zoom pada Sabtu.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting berkaitan dengan faktor kemiskinan, buruknya gizi dan kesehatan ibu hamil, penyakit atau infeksi berulang, dan pola asuh atau pemberian makan yang tidak sesuai.
Baca juga: Program merdeka stunting tekan angka stunting di Kota Bengkulu
Salah satu penyebab dari kondisi tubuh anak yang memiliki perawakan pendek adalah stunting di mana gangguan tersebut identik dengan postur tubuh yang pendek serta kurus.
"Stunting itu identik dengan pendek kemudian kurus, kalau pendek gemuk kemungkinan besar bukan stunting," ujar dokter spesialis anak dari RS. PKU Muhammadiyah Temanggung itu.
Galih menyebutkan penyebab risiko stunting pada anak antara lain kondisi kesehatan dan nutrisi ibu pada masa kehamilan, ibu hamil yang menderita anemia, pola asuh dan pemberian makan yang salah, serta asupan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak adekuat.
Selain itu, terdapat sejumlah penyakit kronis yang berkontribusi terhadap munculnya stunting antara lain prematuritas atau pertumbuhan janin terhambat, gizi buruk, alergi makanan atau susu sapi, dan kelainan metabolik bawaan.
Kenali penyebab stunting pada anak dan cara mencegahnya
Sabtu, 29 Juli 2023 18:40 WIB 1738