Salah satu rahasia kesuksesannya mewarnai pasar ponsel karena POCO selalu memegang prinsip ‘Berani, Beda, dan Mendobrak’. Manajer Umum Xiaomi Internasional untuk Asia Tenggara Quanxin Wang menilai hal itu sangat sesuai dengan kalangan anak muda dan kemudian diwujudkan dengan produk ponsel pintar, yang memiliki fitur lengkap namun harga bersahabat.
Tak heran, Wang dengan bangga menceritakan capaian penjualan POCO seri pemula (F1) di awal kehadirannya tahun 2018 hingga 2020 terjual sebanyak 2,2 juta perangkat. Rekor-rekor penjualan juga ditorehkan pada peluncuran produk-produk varian baru berikutnya.
Berbagai cerita kiprah suksesnya menyeruak dalam gelaran POCO Carnival Summit di Bangkok yang menjadi puncak perayaan 5 tahun eksistensinya di pasar global. Di Tanah Air, rangkaian POCO Carnival bertema "Go loco for POCO" berlangsung sejak 10 hingga 23 Agustus, sedangkan gebyar promo penjualan berjalan sampai akhir Agustus nanti yang menawarkan potongan harga secara ekstrem.
Pada momen hari jadi ini juga ditandai dengan jalinan berbagai kolaborasi dengan para pegiat subculture, mulai dari skena mode pakaian, sneakers, gaming, hingga otomotif. Dari kolaborasi itu melahirkan produk baru hasil perkawinan silang keduanya, seperti tas, sepatu hingga motor kustom berkarakter POCO.
Baca juga: Ponsel pimpinan dan pegawai KPK diserang peretas
Baca juga: Melindungi macan tutul dari ancaman kepunahan di Meru Betiri
Terakhir, keberanian POCO yang lumayan mengejutkan adalah rencana penjualan ponsel kelas menengah berharga “murah” secara bertahap akan sepenuhnya via daring melalui lokapasar. Cara itu dinilai sesuai dengan Generasi Z atau anak masa kini, yang serba mudah dan cepat khususnya dari sisi teknologi digital.
Bukan tanpa pertimbangan, Kepala Pemasaran Produk POCO Global Angus Ng menyatakan telah banyak berdiskusi dengan para pejabat tinggi dari Lazada, MediaTek, PUBG, hingga Shopee, dalam rangka mendalami tren teknologi terbaru dan wawasan berbasis data di pasar e-commerce, game, chipset, dan smartphone di belahan negara Asia Tenggara.
“Data dan tren tersebut memberikan kejutan dengan adanya perubahan signifikan yang dibawa Gen-Z dalam industri ini, dan juga menunjukkan peluang baru yang menarik di lini mid-range,” ujar Angus.
Dalam forum Carnival Summit Offline di Bangkok kemarin, para petinggi e-commerce (Lazada, Shopee), MediaTek, dan PUBG semua hadir memberikan sumbang pandangannya bagaimana tren teknologi ke depan. Sebuah dukungan yang membuat si “balita” POCO makin percaya diri melesat ke depan dengan kegilaan barunya.