Memutus mata rantai penyebaran DBD di Mukomuko
Minggu, 27 Agustus 2023 12:25 WIB 1154
Untuk itu, petugas Dinas Kesehatan
melakukan tes cepat massal di lokasi yang ditemukan kasus DBD, guna mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Tes cepat ini digelar di sekitar rumah warga yang positif DBD di Desa Lubuk Sanai, pada Selasa (15/8).
Dari hasil tes cepat DBD massal itu, diketahui jumlah kasus DBD di wilayah Desa Lubuk Sanai meningkat drastis menjadi 14 kasus.
Sementara itu, kasus DBD di Kabupaten Mukomuko terhitung sejak bulan Januari hingga Agustus 2023 sebanyak 37 kasus, dari kasus DBD sebanyak itu, sebanyak 25 kasus DBD terjadi selama bulan Agustus 2023.
Baca juga: Dinkes Mukomuko tangani 25 kasus DBD selama Agustus
Baca juga: Dinkes Mukomuko tangani 25 kasus DBD selama Agustus
Selanjutnya, instansi melakukan penyelidikan epidemiologi, membagikan larvasida, melakukan pengasapan, dan survei demam secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di daerah ini agar bisa ditangani segera.
Survei demam secara massal ini tidak hanya dilakukan di wilayah Desa Lubuk Sanai, tetapi juga di seluruh desa yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini.
Tim melakukan survei demam meliputi seluruh wilayah di daerah ini. Ada petugas puskesmas yang membantu survei demam terhadap warga di wilayahnya masing-masing.
Petugas kesehatan yang tersebar di seluruh puskesmas selain melakukan survei demam sekaligus memastikan kondisi kesehatan warga yang mengalami demam.
Selanjutnya, warga masyarakat yang mengalami demam tinggi ditangani segera agar warga tersebut tidak terkena penyakit DBD.
Gerakan PSN
Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko meminta peran aktif masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit DBD di lingkungan masing-masing.
Dinas sudah bersurat ke puskesmas dan pemerintah desa serta mengajak masyarakat ambil bagian dalam gerakan bersama PSN di lingkungannya.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat mengatakan hal itu menindaklanjuti penemuan dua kasus baru DBD di wilayah yang ditemukan pasien DBD meninggal dunia di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat mengatakan hal itu menindaklanjuti penemuan dua kasus baru DBD di wilayah yang ditemukan pasien DBD meninggal dunia di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto.
PSN dikoordinasi puskesmas melalui camat. Untuk waktu pelaksanaan PSN bisa setiap hari Jumat atau Minggu.
Baca juga: Dinkes Mukomuko deteksi dini penderita DBD
Baca juga: Dinkes Mukomuko deteksi dini penderita DBD
Gerakan bersama PSN di daerah ini tidak hanya dilakukan di Desa Lubuk Sanai tetapi di seluruh desa di Kabupaten Mukomuko.
PSN melalui pengasapan dinilai sia-sia karena setelah itu muncul lagi jentik nyamuk dalam jumlah lebih besar. Lebih dari itu, pengasapan juga menimbulkan gangguan kesehatan lainnya karena bahan yang disemprotkan mengandung racun.
"Tindakan fogging cuma membunuh nyamuk dewasa. Kalau fogging tidak ditindaklanjuti dengan PSN percuma karena tiga hari muncul lagi ribuan jentik," ujarnya.
Delapan Rekomendasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo mengatakan pemerintah daerah setempat dan Tim dari Kementerian Kesehatan RI telah melakukan rapat koordinasi terkait dengan penanganan penyakit DBD.