Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tersebut terdiri atas 27.491 ton pupuk bersubsidi jenis Urea dan 36.436 ton jenis NPK dan 379 ton jenis NPK Khusus.
"Hingga Juli 2023 penyaluran pupuk subsidi di Provinsi Bengkulu telah mencapai 25,158 ton," kata Kepala Bidang Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Helmi Yulinadri di Kota Bengkulu, Ahad.
Ia menyebutkan penyaluran terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan total penggunaan sebanyak 2.337 ton pupuk subsidi jenis Urea dan 3.217 ton jenis NPK.
Kemudian Kabupaten Rejang Lebong yaitu 540 ton jenis Urea dan 1.400 ton jenis NPK, Kabupaten Bengkulu Utara 612 ton Urea dan 1.142 ton NPK, Kabupaten Kaur 2.972 ton Urea dan 3.432 ton NPK, Kabupaten Seluma 1.251 ton Urea dan 2.113 ton NPK.
Kabupaten Mukomuko sebanyak 1.211 ton Urea dan 1.899 ton NPK, Kabupaten Lebong 304 ton Urea dan 685 ton NPK, Kabupaten Kepahiang 394 ton Urea dan 659 ton NPK, Kabupaten Bengkulu Tengah 256 ton Urea dan 480 ton NPK serta Kota Bengkulu 81 ton Urea dan 163 ton NPK.
Lanjut Helmi, untuk penyaluran pupuk NPK Formula Khusus saat ini belum terealisasi sehingga persentase nya 0 persen, hal tersebut disebabkan karena pupuk jenis ini untuk tanaman kakao sehingga tidak ada petani di daerah ini yang menebus pupuk tersebut.
Meskipun demikian, pihaknya bersama dengan instansi terkait dan aparat penegak hukum akan melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada pengecer resmi yang menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Saat ini penyalurannya sangat ketat. Baik mau dipalsukan ataupun diselewengkan, bakal termonitor di Sistem e-Verpal Kementerian Pertanian," terang Helmi.