Sebagaimana SK Wali Kota Palangka Raya 6 Agustus 2023 tentang perpanjangan status Siaga Darurat Karhutla, bahwa status bencana tersebut diperpanjang sampai 10 November 2023.
Maka, menurut Heru, sebagai lembaga yang ditugasi dalam resiliensi bencana, MDMC tentu harus ikut mengambil peran dalam penanganan karhutla di Kalimantan Tengah umumnya, dan di Kota Palangka Raya khususnya.
Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi karhutla
Mobil oksigen ditujukan untuk mendukung petugas dan relawan yang bertugas melaksanakan pemadaman jika terjadi karhutla, sedangkan rumah singgah oksigen sebagai antisipasi jika nanti dampak dari karhutla ini menimbulkan kabut asap yang mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut mantan Komandan KOKAM Pemuda Muhammadiyah Kalteng ini mengatakan bahwa MDMC juga menurunkan relawan medis dan pemadaman yang bergabung bersama Tim BPBD Kota Palangka Raya.
Relawan medis Muhammadiyah Kalimantan Tengah juga siap, bahkan telah menempatkan di Posko BPBD, untuk membantu petugas dan relawan terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan pengecekan kesehatan.
"Kita menyadari bahwa petugas dan relawan adalah mereka yang berada di garis depan dalam menangani karhutla ini, tentu kebutuhan medis mereka harus juga diperhatikan, seperti penyediaan vitamin, obat-obatan dan layanan medis lainnya” katanya.
Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abdiyani mengatakan, MDMC sebagai bagian dari Muhammadiyah telah menjadi mitra Pemerintah Kota Palangka Raya dalam antisipasi dan penangan kebencanaan.
Dia pun mengapresiasi komitmen salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia ini mendukung berbagai program Pemerintah Kota Palangka Raya.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News