Mahasiswa perlu mengenali ambisinya, misalnya, merancang model kampanye setop merokok di kalangan remaja dengan lomba band sekolah, atau membuat kedai kopi dengan model persahabatan, maka ia juga harus mampu dan menguasai teori komunikasi interpersonal. Ini artinya, proyek pun memerlukan landasan teori.
Selain itu, menurut teori Pusat Kendali Internal (Locus of Control, JB Rotter, 1958 ), mahasiswa harus yakin dan percaya bahwa dirinya sendirilah yang menentukan apa yang akan terjadi dengan dirinya. Bahkan dia bisa mengendalikan lingkungan sekitarnya sesuai dengan kebutuhannya.
Baca juga: Meninggal usai skripsi, wisudawati Universitas Muhammadiyah Bengkulu digantikan orangtua
Dengan tipe model kepribadian seperti ini, mahasiswa menyadari kemampuannya sendiri dalam menentukan pilihannya karena dia yakin dengan ambisi dan kemampuannya sehingga tidak mudah menyalahkan orang lain kalau dia mengalami kegagalan.
Ini artinya, kemerdekaan belajar dalam memilih jalur skripsi atau nonskripsi justru menjadi tantangan lebih berat bagi mahasiswa.
Ia tidak bisa hanya berangan-angan semata untuk menyelesaikan tugas akhirnya karena setiap ambisi harus diimbangi dengan kemampuan dan usaha keras.
*Penulis adalah mantan Kepala Lembaga Pendidikan Jurnalistik (LPJA) Kantor Berita Antara