"Atau 2.024.573 jiwa dari total penduduk Provinsi Bengkulu semester II 2022 yakni 2.065.573. Angka ini jauh di atas angka Universal Health Coverage (UHC) 95 persen. Alhamdulillah posisi sekarang 98 persen, jadi sudah jauh di atas rata-rata UHC," kata Rohidin Mersyah di Bengkulu, Senin.
Baca juga: Gubernur: Ekonomi hijau jadi prospek potensial Bengkulu
Dengan semakin tingginya angka kepesertaan JKN tersebut, lanjut Rohidin diharapkan masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik.
Gubernur Rohidin meminta agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus maksimal, tidak boleh ada perbedaan antara pasien JKN dan pasien umum. Dia meminta sudah menjadi hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal dari semua pusat pelayanan kesehatan.
"Tadi kami minta kabupaten/kota, dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan memastikan anggaran betul-betul teralokasi secara rutin agar benar-benar terkover 98 persen tersebut," katanya.
Baca juga: Gubernur Bengkulu: kampus perlu tingkatkan kemampuan menulis-publikasi
Baca juga: Gubernur Bengkulu: kampus perlu tingkatkan kemampuan menulis-publikasi
Menurut Gubernur Rohidin beberapa waktu belakangan masih ada masyarakat yang mengadu kepadanya perihal pelayanan yang kurang maksimal saat menggunakan jaminan kesehatan di beberapa pusat kesehatan.
Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Bengkulu Mahyuddin mengatakan capaian kepesertaan JKN Provinsi Bengkulu di angka 98,02 persen di atas angka rata-rata UHC tersebut merupakan hal yang membanggakan.
"Ini sangat menggembirakan, kalau melihat Presiden Jokowi sudah menetapkan RPJM target untuk cakupan kepesertaan itu adalah 98 persen di 2024, tetapi Bengkulu di penghujung 2023 ini sudah berada di posisi 98 persen," ujar Mahyuddin.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News