Luhut harap investasi perusahaan kaca asal China tidak lepas ke negara lain karena konflik Rempang
Selasa, 19 September 2023 11:42 WIB 703
"Kenapa mesti dicabut-cabut sih, barangnya bagus. Bahwa ada yang salah satu, ya diperbaiki satulah. Jangan main cabut. Itu kan merugikan kita. Kalau itu diteruskan, TKDN kita akan bagus, lapangan kerja ada, teknologi saya bilang tadi PV, solar panel sama semikonduktor," katanya.
Luhut juga meyakini pemerintah akan terus melakukan upaya terbaik untuk bisa meyakinkan investor bahwa masalah di Rempang akan bisa selesai dengan baik.
Dengan demikian, investor tidak perlu ragu untuk merealisasikan rencana investasinya di Tanah Air.
Dengan demikian, investor tidak perlu ragu untuk merealisasikan rencana investasinya di Tanah Air.
"Sudah kita jelaskan. Ndak ada masalah itu. Insya Allah," sebutnya.
Sebelumnya, Xinyi Group berencana untuk melakukan investasi ekosistem hilirisasi pasir kuarsa atau silika di Rempang dengan rencana investasi sebesar 11,6 miliar dolar AS. Investasi ini untuk membangun kaca dan solar panel, yang diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja Indonesia sekitar 35 ribu orang.
Rencana investasi di Batam merupakan proyek kedua di Indonesia. Sebelumnya, Xinyi Group melakukan investasi tahap pertama untuk basis manufaktur kaca komprehensif berskala besar di Kawasan JIIPE (Java Integrated and Industrial Port Estate) di Gresik, Jatim, tahun lalu sebesar 700 juta dolar AS. Produksinya diperkirakan terlaksana di pertengahan tahun depan.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News