Bambu nan adaptif
Selasa, 3 Oktober 2023 20:40 WIB 4072
Jenis perekat yang dipakai dalam membuat bambu laminasi adalah fenol formaldehida, polivinil asetat, tanin fenol formaldehida, tanin resorsinol formaldehida, urea formaldehida, isosianat, dan perekat dari ekstrak kayu merbau.
Bambu laminasi punya berbagai keuntungan mulai dari menghasilkan produk dengan berbagai dimensi atau ukuran seperti papan atau balok kayu, menyediakan corak penampilan yang berbeda dibanding kayu, komposisi lapisan dapat diatur sesuai dengan tujuan penggunaan, dan menghasilkan produk yang lebih fleksibel penggunaannya ketimbang bambu bulat.
Produk bambu laminasi banyak diaplikasikan pada hampir seluruh komponen bangunan tradisional, kecuali penutup atap. Selain untuk konstruksi bangunan, bambu laminasi juga dimanfaatkan sebagai perabot, parket lantai, plafon, kerajinan tangan, hingga bahan bakar biomassa.
Baca juga: Pilihan jalur skripsi dan nonskripsi sebagai karya ilmiah
Baca juga: Pilihan jalur skripsi dan nonskripsi sebagai karya ilmiah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan bambu laminasi untuk mendukung kebijakan pembangunan dan pemeliharaan dalam mendukung kebijakan infrastruktur nasional.
Salah satu contoh penggunaan bambu laminasi bisa dilihat pada struktur rumah tradisional yang berlokasi di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kemudian, plafon yang menyelimuti atap Bandara Internasional Madrid di Spanyol juga menggunakan desain bambu laminasi.
Indonesia kini mempunyai program nasional menciptakan 1.000 desa bambu yang dimulai sejak tahun 2015 dan berakhir pada 2040. Gerakan 1.000 Desa Bambu yang diinisiasi oleh Yayasan Bambu Lingkungan Lestari tersebut merupakan suatu kerangka untuk mewujudkan industri bambu terintegrasi antara sektor hulu, tengah, dan hilir.
Pengembangan bambu yang dilakukan berbasis komunitas diharapkan bisa memberikan nilai tambah terhadap bambu melalui kemitraan antara kelompok usaha masyarakat dengan industri besar.
Gerakan itu merupakan upaya bersama para pemangku kepentingan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman bambu dalam pemenuhan bahan baku industri melalui peningkatan ekonomi rakyat sekaligus perbaikan kualitas lingkungan.
Baca juga: Menyusuri perdagangan antarnegara di perbatasan
Pengawas Yayasan Bambu Lingkungan Lestari Jajang Agus Sonjaya mengatakan ada dua syarat dari desa bambu, yaitu punya hutan bambu dan mampu melakukan pengelolaan bambu secara lestari.
"Misalnya dusun bambu sebagai tempat wisata, kalau ada hutan bambu dan ada komitmen mengelola bambu secara lestari itu masuk kategori desa bambu," ujarnya dalam acara dialog bertajuk membedah metode hutan bambu lestari melalui riset aksi partisipasi pada September lalu.
Apabila semua orang menanam bambu dan menciptakan ekosistem hutan bambu yang lestari, maka semua orang punya kontribusi terhadap konservasi air, tanah hingga karbon.
Tanaman konservasi
Bambu adalah salah satu tumbuhan konservasi tanah dan air. Bulu-bulu akar yang banyak mampu menyerap air dan menyimpannya, serta jumlah daun yang juga banyak bisa menyuburkan tanah dan menyimpan air hujan lebih banyak.