"Kami ada penugasan dari pimpinan untuk melakukan pembinaan terhadap 24 UMKM dan telah resmi didaftarkan ke Kemenkeu. Pembinaan tersebut dilakukan agar para pelaku UMKM dapat naik kelas bahkan melakukan ekspor," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya di Kota Bengkulu, Jumat.
Pembinaan yang diberikan terhadap para pelaku UMKM berupa pelatihan terkait pembukuan dan menginformasikan akses pembiayaan syariah.
Pembinaan tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari izin usaha dan seterusnya yang dapat membantu UMKM berkembang.
Sementara itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Bengkulu mencatat, sebanyak 108 ribu pelaku UMKM di wilayah tersebut telah terdaftar dalam Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM atau PLKUMKM program pemerintah.
Program PLKUMKM merupakan roadmap satu data KUMKM yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama Badan Pusat Statistik, pendataan tersebut telah dilakukan sejak 2022 dan akan berlanjut hingga tuntas pada 2024.
"Saat ini data yang sudah lengkap di tiga kabupaten/kota di Bengkulu ada 108 ribuan. Tahun ini kembali dilaksanakan pendataan dan kami target selesai tahun depan," sebut Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bengkulu Erdiwan.
Jumlah UMKM tersebut, paling banyak berasal dari Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma.