Bengkulu (Antara) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi mengkonservasi 1.500 lembar buku milik Bung Karno yang dibaca saat menjalani pengasingan di Kota Bengkulu pada tahun 1938-1942.
"Nama kegiatan ini konservasi kertas untuk beberapa judul buku milik Bung Karno yang dibaca saat menjalani pengasingan di Bengkulu," kata Kepala Kelompok Kerja Pemeliharaan BPCB Jambi, Sri Mulyati di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan konservasi yang dilakukan ini ditambah dengan penjilidan kertas yang sudah dikonservasi pada Agustus 2014.
Konservasi kertas tersebut menurut dia bertujuan untuk pengawetan benda bersejarah yang disimpan di rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Anggut Atas, Kota Bengkulu.
Sri mengatakan secara sederhana, konservasi kertas diartikan sebagai diagnosa penyakit dari kertas lalu dilapisi dengan bahan pengawet.
"Warna kertas diupayakan sama dengan warna aslinya, jadi untuk konservasi ini kami memesan tisu dari Jepang," tambah dia.
Ia menambahkan buku-buku yang dibaca Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu sebagian besar berbahasa Belanda yang diterbitkan pada awal abad 20.
Sebagian kecil ada pula berbahasa Jerman dan Indonesia yang berisi tentang filsafat, politik dan lainnya.
Sementara Koordinator Juru Pelihara Benda Cagar Budaya wilayah Bengkulu Sugrahanuddin mengatakan aktivitas konservasi kertas di kediaman Bung Karno di Anggut Atas itu tidak mengganggu kunjungan wisatawan ke rumah bersejarah itu.
"Rumah ini tetap dibuka untuk umum, kegiatan konservasi kertas dilakukan di bagian belakang rumah," kata dia.
Ia mengatakan terdapat 333 judul buku yang dibaca Bung Karno saat berada di Kota Bengkulu.
Buku-buku tersebut tersimpan rapi dalam lemari kaca yang dapat dilihat oleh pengunjung, tapi tidak bisa dibuka atau dibaca.***1***