Indonesia pusat keanekaragaman sukun dunia
Rabu, 25 Oktober 2023 14:34 WIB 873
Varietas yang telah dilepas di Indonesia, antara lain sukun manis dari Cilacap, sukun bangsyamlan dari Nusa Tenggara Barat, sukun duri dari Kepulauan Seribu, sukun padaidi dan toddopuli dari Bone, sukun iriana dari Papua, dan sukun tengah-tengah dari Maluku.
Lebih lanjut Marietje menyampaikan konsumsi beras meningkat dari tahun ke tahun dan juga harga beras meningkat karena pertambahan jumlah penduduk. Oleh karena itu, perlu diversifikasi sumber pangan yang sangat diperlukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Program strategis nasional menargetkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjutnya, penting untuk mengembangkan diversifikasi pangan melalui sistem pertanian berkelanjutan.
Baca juga: BRIN: Sorgum dan jagung jadi alternatif pangan hadapi perubahan iklim
"Sukun merupakan salah satu tanaman buah potensial di Indonesia yang tinggi karbohidrat dan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti beras. Selain itu, kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat dan daunnya juga sangat baik untuk kesehatan," kata Marietje.
Hasil analisis kimia tepung sukun dari 14 populasi sukun lokal asal Sleman, Gunung Kidul, Banten, Sukabumi, Cilacap, Kediri, Banyuwangi, Madura, Bali, Mataram, Lampung, Bone, Sorong, dan Manokwari.
Di Gunung Kidul menunjukkan rata-rata kandungan karbohidrat sebanyak 70,44 persen, protein 6,59 persen, lemak 1,29 persen, serat 6,55 persen.
Isi fenolik total berada di kulit batang sebesar 4,79 persen, kulit cabang 4,25 persen, daun 4,89 persen, dan buah 2,01 persen. Selain itu ditemukan bahwa dalam kulit batang dan cabang, daun dan buah-bahan positif mengandung senyawa saponin.
Baca juga: BRIN kembangkan varietas padi tahan iklim ekstrem
Pada 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka produksi buah sukun di Indonesia mencapai 165.032 ton. Daerah penghasil sukun terbanyak adalah Jawa Tengah dengan angka produksi mencapai 35.188 ton.
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari mengatakan beberapa varietas sukun tercatat memiliki variasi morfologi baik dari segi daging maupun sifat agronomis tertentu.
Sejumlah publikasi menyebutkan sukun memiliki variasi keragaman nutrisi, sehingga sangat berpotensi sebagai pangan alternatif untuk membantu kecukupan pemenuhan nutrisi pangan masyarakat.
"Konservasi dari keanekaragaman sukun ini penting dilakukan demi mempertahankan variasi khususnya varietas lokal yang sangat berpotensi sebagai pangan alternatif," kata Puji.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News