Bengkulu (Antara) - Pelaksana proyek perbaikan jalan lintas yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan mempercepat perbaikan jalan dan ditargetkan selesai pada H-10 Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Kami optimistis jalan lintas tengah aman dilalui pemudik dan arus balik tahun ini," kata Buyung, salah seorang pelaksana proyek perbaikan jalan lintas tengah di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan ada beberapa kegiatan perbaikan jalan dan jaringan drainase serta tebing di jalur yang membelah kawasan hutan Bukit Barisan itu.
Perbaikan jalan sepanjang dua kilometer, perbaikan jaringan drainase sepanjang dua kilometer dan perawatan tebing yang rawan longsor serta menutup lubang atau tambal sulam sepanjang satu kilometer.
"Saat ini sedang dilakukan perawatan tebing yang rawan longsor sehingga tidak membahayakan pengguna jalan," ucapnya.
Buyung mengatakan perbaikan jalan akan dihentikan pada H-10 sebelum Lebaran dan dilanjutkan lagi setelah Hari Raya Idul Fitri.
Perbaikan jalan yang akan dilakukan setelah Idul Fitri, menurut dia, terdapat di jalur perbatasan Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kepahiang yang kondisinya rusak cukup parah.
Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Andi Rosliansyah menyebutkan bahwa jalan lintas tengah menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan yang melintasi tiga kabupaten yakni Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Rejanglebong merupakan salah satu jalur yang perlu diwaspadai sebab rawan longsor.
"Ada empat jalur utama mudik dan saat arus balik yang mesti diwaspadai karena ancaman longsor tinggi," katanya.
Ia mengatakan selain jalur lintas tengah, lokasi rawan longsor itu terdapat di lintas barat Sumatera, terutama perbatasan Bengkulu-Sumatera Barat, Bengkulu-Lampung.
Titik rawan di jalur yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat khususnya di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara menuju Mukomuko yang rawan abrasi karena gelombang tinggi.
Sementara di jalur yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Lampung terdapat di wilayah Kabupaten Kaur menuju perbatasan dengan Krui (Lampung).
Saat arus mudik dan arus balik atau H-7 hingga H+7, pihaknya akan menyiagakan alat berat yang ditempatkan di Kantor Polsek terdekat dari lokasi rawan longsor.
Petugas alat berat, kata Andi, akan bergabung dengan anggota pos pengamanan yang dibangun kepolisian di beberapa titik, terutama jalur mudik. ***3***