"Berbagai program pemerintah fokus untuk menekan angka stunting dan menurunkan angka kemiskinan di Kota Bengkulu," kata Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi di Kantor Wali Kota Bengkulu, Senin.
Oleh karena itu, Pemkot Bengkulu melaksanakan rapat terkait evaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan, penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting pada 2024 di Bengkulu.
Melalui kegiatan tersebut, terang Arif, dirinya menekankan peran akif berbagai pihak dalam menekan angka stunting dan kemiskinan khususnya di Kota Bengkulu.
Salah satunya melalui peran puskesmas di seluruh kelurahan Kota Bengkulu dengan kegiatan posyandu untuk mendeteksi sejak dini indikasi stunting pada anak-anak.
"Posyandu di puskesmas itu difokuskan. Kalau ada bantuan Baznas Kota Bengkulu terhadap orang tidak mampu, tolong prioritaskan anak terindikasi stunting ini. Jangan sampai bantuan kita tidak tepat sasaran. Pada intinya masalah ini menjadi perhatian kita bersama," ujar dia.
Dengan demikian, pada 2024 diharapkan adanya penurunannya signifikan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kota Bengkulu.
"Dengan adanya fasilitas hingga bantuan yang kita sudah serahkan dari program-program ali kota terdahulu sampai sekarang yang tetap kita lanjutkan," terangnya.
Sementara itu, hingga saat ini telah 204 kelompok tim pendamping keluarga (TPK) yang berasal dari 67 kelurahan dan sembilan kecamatan untuk membantu menurunkan angka stunting dk wilayah tersebut.
Sebab, masing-masing kelurahan wajib membentuk minimal satu TPK untuk pencegahan stunting dengan satu kelompok terdiri dari tiga orang sehingga total anggota pendamping keluarga di Kota Bengkulu sebanyak 612 Orang.
"Terkait stunting, kita dari DP3AP2KB terus mendampingi keluarga berisiko stunting mulai dari calon pengantin, ibu hamil, pasca bersalin hingga bayi bawah dua tahun (Baduta)," sebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Dewi Dharma.
Diketahui, angka kemiskinan di Kota Bengkulu pada 2022 di angka 15,73 persen dan untuk kemiskinan ekstrem di angka 5,63 persen, sedangkan angka stunting pada 2022 di angka 12,9 persen.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News