Jakarta (ANTARA) - Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menghadiri rapat tertutup dengan sejumlah juri Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia atau Zayed Award for Human Fraternity 2024, di Hotel de Russie, Roma, Minggu.
Megawati yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) bersama rombongan tiba di ruang rapat pertemuan sekitar pukul 10.30 waktu setempat, demikian menurut keterangan pers yang diterima di Jakarta.
Dia terlihat diantar oleh Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Yasonna Laoly serta Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah dan Zuhairi Misrawi, yang keduanya juga merupakan perwakilan Megawati dalam Zayed Award 2024.
Sebelum memasuki ruangan rapat, Megawati melempar senyum dan menyapa wartawan yang telah menunggu di pintu masuk. “Selamat pagi,” ujar Megawati sembari tersenyum.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini menambahkan bahwa rapat akan berlangsung tertutup dari para wartawan. “Ini tertutup, karena penjuriannya rahasia,” kata Megawati.
Dia pun disambut oleh Sekretaris Jenderal Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia Mohamed Abdelsalam, di depan pintu pertemuan. “Selamat pagi,” sapa Abdelsalam.
Megawati pun dipersilakan untuk masuk ke dalam ruangan.
Megawati akan rapat bersama dewan juri lainnya, seperti Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental Kardinal Leonardo Sandri, Sekjen Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Rebeca Grynspan Mayufis, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional Rabbi Abraham Cooper, mantan Direktur Jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria Irina Bokova, dan Sekjen Zayed Award Mohamed Abdelsalam.
Tak berselang lama, rapat pun dimulai secara tertutup dari wartawan.
Rapat dibagi menjadi dua sesi yang membahas 5 besar calon pemenang Zayed Award versi masing-masing juri.
Dalam Zayed Award tersebut, Megawati menjadi anggota dewan juri independen dan internasional bersama lima tokoh dunia lainnya.
Sebagai perwakilan dari berbagai bidang keahlian, para anggota dewan juri Zayed Award 2024 dipilih karena komitmen mereka terhadap pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan dalam upaya hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Penghargaan itu pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmed Al Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.