Partisipasi pemilih muda dalam pembentukan masa depan negara
(Rahmad Taufik Hidayat)
Pemilih muda sering dihadapkan pada ketidakpastian dan kebingungan dalam menghadapi ranah politik. Kurangnya pendidikan politik menyebabkan sebagian dari mereka kurang memahami urgensi partisipasi politik dalam menentukan arah negara. Sebagian lain mungkin bahkan acuh atau tidak tertarik pada politik sama sekali.
Tidak semua pemuda termasuk dalam kategori tersebut. Sebagian pemuda sangat peduli dan aktif dalam memahami serta terlibat dalam proses politik. Mereka rajin mencari informasi, terlibat dalam diskusi, dan berusaha membuat keputusan yang terinformasi saat memilih kandidat.
Dalam konteks ini, penting untuk menekankan betapa berarti suara mereka. Setiap suara, termasuk dari pemuda, memiliki dampak signifikan dalam menentukan arah negara. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang berhak memberikan suara, adalah kewajiban moral dan sosial untuk ikut serta dalam proses demokrasi dengan memberikan suara yang dipertimbangkan.
Bagi saya, pentingnya pemilih muda mencoblos adalah langkah krusial dalam mengekspresikan hak suara mereka dan berkontribusi dalam proses demokrasi. Dengan memberikan suara, pemilih muda secara aktif berpartisipasi dalam menentukan pemimpin negara dan kebijakan yang akan diterapkan, menjadi bagian dari perubahan yang mereka impikan.
Apabila pemilih muda memilih untuk tidak mencoblos, dampaknya bisa signifikan. Tanpa suara mereka, perwakilan terpilih mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kebutuhan generasi muda, berpotensi mengakibatkan ketidakseimbangan dalam representasi politik dan meruntuhkan kepercayaan pemuda terhadap proses politik.
Oleh karena itu, doronglah pemilih muda untuk terlibat aktif dalam proses politik dengan memberikan suara yang dipertimbangkan. Perteguhlah keyakinan bahwa setiap suara memiliki dampak nyata dalam membentuk masa depan negara, dengan pemilih muda memegang peran kunci dalam menentukan arah politik dan sosial negara